Erdogan Turun Tangan, Tuntut Israel Setop Serang Palestina

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 May 2021 20:43
Palestinians clash with Israeli security forces at the Al Aqsa Mosque compound in Jerusalem's Old City Monday, May 10, 2021. Israeli police clashed with Palestinian protesters at a flashpoint Jerusalem holy site on Monday, the latest in a series of confrontations that is pushing the contested city to the brink of eruption. Palestinian medics said at least 180 Palestinians were hurt in the violence at the Al-Aqsa Mosque compound, including 80 who were hospitalized. (AP Photo/Mahmoud Illean)
Foto: AP/Mahmoud Illean

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki menuntut Israel untuk mengakhiri serangan terhadap warga Palestina. Tuntutan ini muncul saat bentrokan berkecamuk di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

"Kepada dunia Islam, kami berkata: Saatnya menghentikan serangan keji dan kejam Israel!" kata ajudan bagian pers Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, di Twitter pada Senin (10/5/2021).

"Kepada umat manusia, kami berkata: Sudah waktunya untuk menempatkan negara apartheid (Israel) ini pada tempatnya!"

Selain Altun, sejumlah pejabat tinggi Turki ikut bersuara untuk mengecam tindakan Israel lewat Twitter.

"(Mereka) yang tidak berbicara menentang kekejaman ini seharusnya tidak membicarakan (Proses) Perdamaian Timur Tengah," kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.

Pada Sabtu (8/5/2021), Erdogan sendiri menyebut Israel sebagai "negara teroris yang kejam" yang menyerang orang-orang Palestina "dengan cara yang biadab tanpa etika".

Empat anggota Kuartet Timur Tengah, Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB, juga menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas kekerasan tersebut dan meminta "otoritas Israel untuk menahan diri".

Pada Minggu malam, ratusan orang berdemonstrasi untuk mendukung warga Palestina di luar konsulat Israel di Istanbul. Polisi Turki tidak turun tangan meskipun ada larangan pertemuan publik besar-besaran karena pandemi virus corona.

Hubungan antara Israel dan Turki telah tegang sejak sebuah LSM Turki mengawasi armada kapal yang mencoba mematahkan blokade Israel di Jalur Gaza pada tahun 2010.

Dilansir dari AFP, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan ratusan orang terluka dalam bentrokan baru pada hari Senin. Ini terjadi menjelang pawai yang direncanakan, menandai pengambilalihan kota suci oleh Israel tahun 1967.

Bentrokan itu adalah yang insiden terbaru dalam hari-hari gangguan terburuk di Yerusalem sejak 2017.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sesumbar Erdogan: Angkatan Laut Turki di Posisi Terkuat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular