
Heboh Sosok "MR M" Mafia Alutsista RI, Ini Kisi-kisinya!

Jakarta, CNBC Indonesia - RI masih berduka atas tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 dua pekan lalu. Atas kejadian ini muncul desakan untuk melakukan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Di tengah kondisi tersebut wacana mengenai keberadaan 'mafia' alutsista atau broker alutsista mengemuka. Menanggapi hal ini Pemerhati Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan ada mafia alutsista berinisial "Mr M" yang mengambil keuntungan dari transaksi alutsista di Indonesia.
Pernyataan ini muncul saat dia diwawancara oleh CNBC Indonesia. Kala itu, ia ditanya soal realisasi dari upaya Presiden Jokowi yang sebelumnya memerintahkan agar broker transaksi jual beli alutsista diberantas.
"...yang bermain terlalu banyak..," katanya dalam acara Impact CNBC Indonesia.
Akan tetapi Connie enggan mengungkapkan siapa "MR M" yang dimaksud. Namun, soal broker dalam pengadaan alutsista memang sudah menjadi rahasia umum. Sejak tahun 2016 Presiden Jokowi mengingatkan agar peran broker dalam pengadaan alutsista dipangkas.
Publik pun pertanya-tanya, siapa sebenarnya mafia pengadaan alutsista ini. Banyak spekulasi bermunculan, tapi belum banyak pihak yang mau memperjelas dan mengungkapkan siapa si "MR M" ini.
Saat dikonfirmasi CNBC Indonesia kembali Minggu (9/5/2021), Connie menjawab ia tak akan menyebutkannya. Ditegaskannya lagi, sebenarnya bukan nama sosoknya yang penting tapi niat negara membuka dampak yang ditimbulkan alustsista dan latihan serta tugas operasional TNI.
Sementara itu, Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan jika "MR M" bisa saja Mr Mafia, Mr B, M Broker atau Mr C yakni Mr Calo.
Menurutnya munculnya inisial tersebut karena sistem pengadaan alutsista yang tertutup. Sehingga publik bertanya-tanya mengenai sistem dan prosesnya, termasuk aktor-aktor yang ada di balik pengadaan tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan selama ini masyarakat sulit mengetahui karena minimnya keterbukaan informasi dengan alasan kerahasiaan. Padahal pengadaan alutsista menggunakan anggaran negara, yang mana merupakan sumber pajak masyarakat.
"Makanya problem transparansi harus dicari formula yang tepat, supaya tetap ada aspek rahasia tapi nggak menutupnya betul-betul rapat pada publik," tegasnya.
Dia berpandangan selama transaksi tidak dikelola dengan baik, jangan salahkan prasangka baik ada mafia. Keterbukaan, imbuhnya, tidak diminta 100% akan tetapi ada yang di share ke publik paham, dan praktik-praktik buruk pengadaan alutsista bisa ditepis.
Dalam hal ini transparansi dan akuntabilitas menjadi isu yang mewarnai perbincangan mengenai pembangunan kekuatan pertahanan. Selain membutuhkan perencanaan yang komprehensif, berkelanjutan serta didasarkan pada skala prioritas yang jelas dan terukur.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ungkap Sosok Mafia Alutsista Yang Dibeberkan Connie Bakrie