
Kebijakan THR Jokowi Dikritik Said Iqbal Sampai Fuad Bawazier
![[DALAM] THR Keagamaan](https://awsimages.detik.net.id/visual/2021/04/12/dalam-thr-keagamaan-1_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, saat ini nasib buruh di Indonesia sangat menyedihkan. Terutama menyangkut uang Tunjangan Hari Raya (THR).
Menurutnya, saat ini masih ada perusahaan yang ingin tidak memberikan atau bahkan ingin kembali mencicil THR kepada pekerjanya. Padahal pemerintah sudah memberikan banyak insentif kepada pelaku usaha.
"Seharusnya yang sudah dapat stimulus ada usaha untuk menjaga kesejahteraan buruh melalui tingkat upah dan tingkat pembayaran THR," ujarnya dalam webinar virtual, Jumat (7/5/2021).
Namun, yang ada saat ini banyak pelaku usaha yang tidak menjalankan itu. Tapi buruh tidak punya keberanian untuk melaporkan perusahaan tersebut.
Sebab, jika melaporkan maka akan langsung di pecat. Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa data perusahaan yang tidak memberikan kewajiban pada tahun lalu yang dimiliki Kementerian Ketenagakerjaan nggak sebanyak di lapangan.
"Mereka (Depnaker) hanya bikin posko, menunggu buruh lapor. Siapa buruh yang mau lapor, karena begitu lapor buruh di pecat. Jangankan dapat THR, justru dipecat. Apalagi karyawan kontrak, nggak mungkin (lapor)," tekannya.
Oleh karenanya, ia berharap perusahaan bisa memberikan THR kepada pekerjanya. Jika memang ada yang tidak mampu bisa memberikan laporan keuangan selama dua tahun kepada Pemerintah dan mengajak dewan buruh untuk mencari solusi.
"Kita harap persoalan THR dibayar penuh, tidak dicicil dan laporkan keuangan perusahaan bagi yang tidak mampu. Misalnya kita lihat hotel-hotel yang tingkat okupansinya 5%, ini kita paham nggak mungkin kan bayar THR penuh," tegasnya.