Internasional

Cerita Gelombang 3 Corona di Pakistan Tapi Masjid Tetap Full

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 May 2021 16:07
In this image made from UNTV video, Imran Ahmad Khan Niazi, Prime Minister of Pakistan, speaks in a pre-recorded message which was played during the U.N. General Assembly's special session to discuss the response to COVID-19 and the best path to recovery from the pandemic, Thursday, Dec. 3,2020, at UN headquarters, in New York. (UNTV via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski sedang mengalami gelombang ketiga kasus Covid-19, pemerintah Pakistan masih memperbolehkan jemaah beribadah di masjid. Sehingga masjid-masjid di negara tersebut dilaporkan masih dipadati jemaah setiap malamnya.

Saeedullah Shah, seorang dokter anggota satuan tugas Covid-19 dari Asosiasi Medis Islam Pakistan mengatakan bahwa situasi ini dapat terjadi karena pemerintah tidak tegas menerapkan aturan. Menurut Shah, pemerintah takut mendapatkan perlawanan dari kaum muslim konservatif di Pakistan.

"Ada begitu banyak kekhawatiran tentang reaksi dari kelompok-kelompok agama. Ini pemerintah yang sangat lemah. Semuanya setengah hati," ujar Shah kepada AFP, Jumat (7/5/2021).

Di sisi lain, pemerintah Pakistan sudah menutup sekolah dan restoran. Aturan juga ditegakkan kepada toko-toko untuk tutup lebih awal setiap malam. Mereka juga menurunkan militer untuk memerangi penyebaran virus corona.

Para pejabat juga terus memperketat pembatasan dan melarang perjalanan selama liburan Idul Fitri mendatang. Tetapi mereka menutup mata terhadap pertemuan keagamaan, khawatir tindakan keras dapat memicu konfrontasi pada kaum konservatif.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, juga sudah mengimbau para umat Muslim untuk berhati-hati. Tapi pernyataannya dianggap tidak terlalu tegas.

"Di India, orang-orang sekarat di jalan. Tuhan sangat baik kepada kita ketimbang negara lain. Dua pekan mendatang sangat penting bagi kita. Kita harus menurunkan penularan corona," tutur Khan.

Pakistan telah mencatat 4.298 kasus infeksi dan 140 kematian dalam sehari. Sehingga totalnya menjadi 850.131 kasus infeksi dan 18.677 kematian, berdasarkan data Worldometers.

Angka ini menanjak karena pengujian terbatas dan sektor kesehatan yang bobrok. Tidak sedikit yang khawatir tingkat penyakit di Pakistan sebenarnya jauh lebih buruk.

Bangsal Covid-19 di beberapa kota juga penuh atau hampir berkapasitas selama berminggu-minggu. Kondisi ini muncul saat varian virus corona yang lebih menular telah mendorong kasus ke angka rekor.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pria Bersenjata Bantai 11 Pekerja Tambang Batu Bara Pakistan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular