Kurangi Batu Bara, 9 Juta Ton Biomassa Akan Dicampur di PLTU

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
07 May 2021 15:27
PLN lakukan cofiring untuk tingkatkan kapasitas pembangkit EBT. (Doc PLN)
Foto: PLN lakukan cofiring untuk tingkatkan kapasitas pembangkit EBT. (Doc PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menargetkan pada 2025 akan memproduksi listrik 10,6 giga watt (GW) yang berasal dari pencampuran biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau dikenal dengan istilah co-firing.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Dia mengatakan, dalam mengejar target tersebut, dibutuhkan biomassa sebesar 9 juta ton per tahunnya. Melalui co-firing, maka menurutnya PLN tidak perlu membangun pembangkit listrik baru.

Co-firing merupakan proses menambahkan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau campuran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Co-firing ini menggantikan batu bara dengan biomassa di PLTU sebesar 1%-5%, di mana biomassa ini bisa berasal dari hutan tanaman energi dan sampah.

"Dengan co-firing, tidak usah bangun pembangkit baru, tapi sampah kita proses jadi pelet, jadi bagian dari energi primer PLTU existing dari PLN," ungkapnya dalam diskusi terkait 'Program Co-Firing dan Konversi EBT', Jumat (07/05/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, program co-firing ini sudah berjalan sejak 2018, di mana sampai saat ini PLN telah mengoperasikannya di delapan PLTU yang telah ada saat ini, dan 29 di antaranya masih proses uji coba.

"Kami targetkan di 2025 sebanyak 52 lokasi PLTU PLN akan implementasikan program co-firing dengan kontribusi listrik 10,6 GW, kebutuhan biomassa 9 juta ton per tahun," jelasnya.

Menurutnya, co-firing merupakan ekosistem listrik kerakyatan yang akan melibatkan masyarakat dalam menyediakan bahan baku dan pelet sampah. Untuk menyukseskan program ini, maka PLN mengupayakan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.

"Dari pemetaan, potensi biomassa relatif tinggi 41,6 juta ton per tahun. Sementara pemanfaatan untuk co-firing hanya 9 juta ton per tahun atau 20% saja," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung EBT, PLN Siap Jadi Pembeli Listrik Hasil Olahan Sampah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular