Mutasi Covid-19 Bikin Tes PCR Tak Akurat, Vaksin Tak Efektif

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
06 May 2021 17:47
Kondisi Rumah Sakit di India (Tangkapan Layar Youtube CNBC Television)
Foto: Kondisi Rumah Sakit di India (Tangkapan Layar Youtube CNBC Television)

Jakarta, CNBC Indonesia- Mutasi virus corona (Covid-19) yang terjadi di berbagai negara bukan hanya menyebar lebih cepat, tetapi juga dikhawatirkan dapat menurunkan akurasi tes pemeriksaan covid-19 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) alias tes swab.

"Ini berpotensi juga menurunkan akurasi testing, karena lokasi-lokasi mutasi atau hotspot yang berbeda-beda pada setiap varian. Sehingga dapat menurunkan akurasi pemeriksaan PCR," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito Kamis (6/5).

Selain itu, mutasi virus Corona juga dapat menurunkan efektifitas vaksin Covid-19 yang ada dalam membendung penyebaran. "Menurunkan efektivitas vaksin karena umumnya vaksin dikembangkan dengan jenis-jenis virus spesifik," jelas dia.

Wiku lantas menjelaskan, virus corona merupakan virus berbentuk RNA yang secara alamiah, jumlah kejadian mutasinya lebih banyak dari pada virus berbentuk DNA. Kondisi itu membuat sangat wajar apabila saat ini sudah banyak bermunculan mutasi virus corona secara masif dalam waktu yang cepat.

Sehingga apabila mutasi virus corona dibiarkan dan semakin berkembang, maka menurutnya dapat berpotensi buruk terhadap pengendalian covid-19 di berbagai negara. Seperti meningkatnya laju penularan covid-19 dan memperburuk keadaan pasien covid-19.

"Namun dengan adanya karakteristik bawaan virus covid-18 ini kita tidak bisa kemudian berserah diri dan tidak berbuat apa-apa," kata dia.


Wiku menegaskan saat ini pemerintah tengah fokus terus melakukan metode pencarian strain virus baru dengan Whole Genome Sequencing. Data Kementerian Kesehatan per 4 Mei lalu menyebutkan saat ini Indonesia berhasil melakukan pemeriksaan WGS sebanyak 1.228 kasus.

Dari hasil pemeriksaan itu, kini terpantau sudah ada tujuh varian corona yang berhasil teridentifikasi di Indonesia, yakni varian D614G, B117, N439K, E484K, B1525, B1617, dan B1351.

 


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular