Industri Akomodasi & Mamin Bakal Lama Bangkit Dari Kubur

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
05 May 2021 12:59
Pengunjung memlih produk yang dijual di supermarket Giant, Pondok Cabe, Tangerang Selata, Rabu (4/3/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pengunjung memlih produk yang dijual di supermarket Giant, Pondok Cabe, Tangerang Selata, Rabu (4/3/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri akomodasi dan makan minum (mamin) masuk dalam golongan industri yang terkontraksi dalam selama kuartal I-2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri ini -7,26% secara year on year (yoy).

Khusus penyediaan akomodasi kontraksi mencapai 17,26%, sementara mamin sebesar 4,94%. Penyebabnya adalah pembatasan mobilitas serta hotel dan restoran yang tutup sejak pandemi covid-19.

"Ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan sektor lain untuk recover," ungkap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021)

Bila melihat kondisi tahun lalu, industri ini memang tertekan cukup dalam. Pada kuartal I-2020 industri akomodasi dan mamin sudah melemah meskipun masih positif 1,94%. Covid pertama kali muncul di bulan Maret.

Pada kuartal II-2020 saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) industri ini mencapai -21,97%. Selanjutnya pada kuartal III dan IV masing-masing -11,81% dan -8,88%.

Sektor lain yang alami kontraksi dalam adalah transportasi dan pergudangan dengan 13,12%. Semua komponen angkutan alami kontraksi, khususnya adalah angkutan udara dan rel di atas 45%.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gula Industri Langka, Pabrik Mamin Bisa Setop Produksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular