Utang Masih Jadi Andalan Pemerintah Tutup Defisit 3% di 2023

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 May 2021 12:31
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Acara Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Acara Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah masih akan mengandalkan utang untuk menutup defisit yang diramal berada di 3% terhadap PDB pada 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji utang akan dijaga pengelolaannya.

"Kebijakan pembiayaan 2022, meskipun relatif lebih kecil dari total defisit (2021) dan utang terhadap PDN, kita harus tetap hati-hati," ungkap Sri Mulyani, dalam acara Musrenbangnas 2021, Selasa (4/5/2021).

Dalam paparannya, Sri Mulyani mengatakan tahun 22 menjadi fondasi untuk mengembalikan defisit APBN paling tinggi 3% dari PDB.

Adapun arah kebijakan pembiayaan antara lain :

1. Mendorong pembiayaan inovatif (Penguatan peran BUMB, BLU, SWF dan SMV serta mendorong skema KPBU lebih masif.
2. Menjaga efektivitas pembiayaan investasi antar lain melalui pemberian PMN secara selektif
3. Meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, UMI dan perumahaan MBR
4. Mendukung pendalaman pasar dan efisiensi cost of borrowing.
5. Pembiayaan investasi untuk mengakselerasi penguatan kualitas daya saing SDM serta peningkatan ekspor.

"UMKM dan masyarakat berpendapatan rendah, akan diprioritaskan dalam shock seperti ini," kata Sri Mulyani.


(mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejar Terus! Pemerintah Minta Lapindo Lunasi Utang, Tunai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular