Pojok Pintar Manajemen

Penyaluran Kredit Harus Ditingkatkan Demi Pemulihan Ekonomi

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
03 May 2021 12:15
Economic and managemen insight: Mempersiapkan masa depan baru untuk bisnis
Foto: Tangkapan layar PPM

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyaluran kredit pada sektor riil menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi dan dunia usaha. Selain itu tetap diperlukan percepatan vaksinasi Covid-19 dan juga stimulus pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Deputy Director Indef Eko Listiyanto mengatakan tantangan yang cukup kuat adalah laju kredit yang masih rendah terutama dari sektor riil. Penyebabnya pun bukan hanya karena suku bunga, melainkan karena ekspansi dunia usaha masih terbatas. Untuk mendorong sektor rill maka pandemi Covid-19 harus lebih terkendali, apalagi saat ini klaster perkantoran meningkat.

"Isu utamanya adalah mendorong laju kredit untuk menopang perekonomian," kata Eko dalam dalam webinar Economic and Management Insight, Jumat (30/04/2021).

"Peran pemerintah sudah terlihat dari sisi konsumsi dengan berbagai programnya. Tetapi kalau kalau konsumsi pemerintah saja belum cukup untuk mendongkrak konsumsi untuk membangkitkan industri," tambahnya.

Eko menambahkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5% maka penyaluran kredit harus lebih masif, dengan permintaan yang datang dari sektor riil. Jika sektor riil mulai dari UMKM hingga korporasi pertumbuhannya masih terbatas, maka akan cukup sulit mencapai target tersebut.

Dia menilai dukungan untuk UMKM harus diperkuat, dengan rencana holding ekosistem ultra mikro menurutnya bisa berdampak positif pemulihan ekonomi nasional. Eko mengatakan beberapa sektor yang bisa tumbuh dan ditingkatkan penyaluran kreditnya seperti kesehatan, komunikasi, pertanian, yang terbukti dapat bertahan di tengah pandemi.

"Pemulihan ekonomi akan lahir ketika penanganan pandemi dan vaksinasi terjadi. Upaya melejitkan ekonomi bisa dibantu dengan menjaga protokol kesehatan dan memastikan klaster perkantoran yang naik itu yang harus diantisipasi oleh semua stake holder, sehingga optimisme dunia usaha dan masyarakat meningkat," kata Eko.

Direktur Eksekutif PPM Manajemen Triono Saputro mengatakan penyaluran kredit sangat penting bagi dunia usaha terutama untuk leverage dan memperkuat bisnisnya. Namun, beberapa perusahaan sepakat untuk meningkatkan rasa kehati-hatian dalam berinvestasi di masa ini. Di masa pandemi Covid-19 fokus perusahaan biasanya upaya untuk memperbaiki bisnis yang terdampak, kalaupun masuk pada bisnis baru pun tetap harus layak secara finansial untuk didanai.

"Kuncinya tetap inovasi dan perubahan, bukan hanya pelaku bisnis, melainkan UMKM. Jadi kita harus buka mata lebar-lebar dan mencapai kesempatan. Kuncinya adalah menjadi agile organization. Artinya merespon perubahan lingkungan bisnis secara fleksibel dan cepat ini tantangannya," katanya.

Kecepatan organisasi dalam merombak proses bisnisnya menurutnya juga menentukan kemampuan bertahan menghadapi ketidakpastian di masa pandemi maupun setelahnya. Beberapa perusahaan juga harus berinvestasi dalam kompetensi karyawannya baik dari kompetensi teknis maupun non-teknis, terutama dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

"Dalam kondisi ini perusahaan harus tahu untuk melakukan apa, mulai dari mendesain kembali proses bisnis, mengubah produk dan sebagainya. Selain itu juga melakukan investasi dan peningkatan kompetensi karyawan. Segala macam strategi bisnis ujung-ujungnya kompetensi karyawan dan mengembangkan model bisnis baru karena ada perubahan situasi," kata Triono.

Dia menambahkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan Center of Innovation & Collaboration (CIC) PPM Manajemen pada Desember 2020 hingga Januari tahun 2021, 29,7% responden menyatakan kesiapannya dalam menghadapi tantangan di 2021. Sementara sebanyak 59,1% responden menyatakan sedang dalam proses menyiapkan perusahaannya.

Survei juga memperlihatkan hasil lima faktor teratas yang dinilai penting dalam mendukung perkembangan perusahaan di 2021 ini, yaitu peningkatan kualitas pelayanan; kepemimpinan; perubahan struktur organisasi; kemitraan dengan institusi lain yang relevan; serta peningkatan kompetensi teknis dan dari karyawan.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Babak Baru Dunia Usaha Pasca Pandemi Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular