
Warga India Dicap Besi Panas Berharap 'Roh Jahat' Covid Pergi

Jakarta, CNBC Indonesia - Makin ganasnya penyebaran Covid-19 di India membuat warganya melakukan berbagai hal untuk bisa menyembuhkan penyakitnya ini, bahkan dengan jalan di luar pengobatan kesehatan.
Dilansir Radio 4 BBC, seorang dokter dari negara bagian Maharashtra, India menyebutkan warga di wilayahnya bertugas masih sangat tergantung dengan pengobatan tradisional. Bahkan melakukan pengobatan di fasilitas kesehatan baru dilakukan setelah kondisi menjadi sangat parah.
Dokter bernama Ashita Singh ini menyebutkan salah satu cara yang dilakukan oleh warga untuk sembuh dari Covid adalah dengan mengecap tubuhnya dengan besi panas. Hal ini dilakukan karena mereka percaya virus ini berasal dari roh jahat.
"Kami masih punya banyak pasien dirawat saat ini dengan tanda di perutnya karena mereka lebih dulu datang ke dukun dan mendapat stempel besi panas dengan harapan roh jahat yang menyebabkan penyakit bisa diusir," kata dia, dikutip Sabtu (1/5/2021).
Namun, bukannya membuat kondisi membaik, justru aktivitas ini malah memperparah penyebaran Covid-19.
Bahkan tak jarang warga pedesaan ini malah meninggalkan desanya untuk menghindari roh jahat tersebut. Sayangnya bepergian ini justru memperluas wilayah penyebaran Covid-19.
"Kami masih punya banyak pasien dirawat saat ini dengan tanda di perutnya karena mereka lebih dulu datang ke dukun dan mendapat stempel besi panas dengan harapan roh jahat yang menyebabkan penyakit bisa diusir," jelas dia.
Menurut data terbaru yang disampaikan otoritas India, negara ini embali mencatat rekor dunia dengan jumlah 386.452 orang positif dan hampir 3.500 kematian dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Total kasus Covid-19 di negara dengan penduduk terbesar ini sebanyak 18,8 juta kasus. Angka ini mendorong kasus Covid-19 global menjadi 152 juta kasus pada hari ini, menurut Worldometers, Sabtu (1/5/2021).
AFP mengatakan, sebagian besar kasus harian baru disumbang oleh India. Gelombang Covid-19 kedua di India ini telah menyumbang lebih dari 40 persen kasus baru di dunia. Saat ini, pasien Covid-19 di sana masih membanjiri rumah sakit dan krematorium.
India juga gagal memulai program vaksinasi Covid-19 pada masyarakat umum akibat lonjakan kasus mendadak. Sejauh ini, baru pekerja 'garis depan' seperti staf medis, lansia, dan kelompok rentan yang diberikan suntik vaksin AstraZeneca atau Covaxin buatan Bharat Biotech.
Selain itu, lebih dari 40 negara juga telah berkomitmen untuk mengirimkan bantuan medis seperti tabung oksigen, dan alat kesehatan lainnya ke India. AFP juga menyebut hampir satu juta alat tes cepat Covid-19 tiba di New Delhi pada Jumat waktu setempat.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rumah Sakit Penuh, India Keteteran Hadapi Lonjakan Covid-19