
SBN Ritel Jadi Pilihan Investasi Aman Sambil Membangun Negeri

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah menetapkan akan menerbitkan tujuh Surat Berharga Negara (SBN) ritel sepanjang 2021. Sejauh ini sudah ada dua SBN Ritel yang diterbitkan yakni Obligasi Negara Ritel 019 atau ORI019 dan Sukuk Ritel 014 atau SR014.
Penerbitan SBN Ritel ini ditujukan untuk mendukung pembiayaan APBN 2021, terutama dalam memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 dan melindungi masyarakat dari virus mematikan ini. Selain itu APBN juga diarahkan pula untuk perlindungan sosial masyarakat yang kurang beruntung, pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
"Salah satu strategi pembiayaan APBN di tengah pandemi Covid-19 adalah menerbitkan SBN, baik Surat Utang Negara (SUN) maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), baik di pasar global maupun domestik," tulis pernyataan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Hingga Maret 2021, defisit APBN mencapai Rp 144,2 triliun atau 0,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini didorong oleh belanja negara yang meningkat guna membiayai pemulihan ekonomi dan perang terhadap Covid-19, namun penerimaan negara terutama dari pajak malah menurun.
Belanja negara mencapai Rp 523 triliun atau tumbuh 15,6% dibandingkan setahun sebelumnya. Sementara itu penerimaan negara mencapai Rp 378,8 triliun hanya tumbuh 0,6% (YoY).
Belum pulihnya ekonomi nasional menyebabkan penerimaan pajak turun 5,6% (YoY) menjadi Rp 228,1 triliun. Sementara penerimaan Kepabeanan dan cukai naik 62.7% (YoY) menjadi Rp 62,3 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) turun 8.4% (YoY) menjadi Rp 88,1 triliun, dan hibah turun 0.6% (YoY) menjadi Rp 300 miliar.
Defisit ini yang kemudian ditutup oleh pemerintah melalui DJPPR Kemenkeu dengan penerbitan surat berharga negara (SBN) dengan nilai neto sebesar Rp 337,2 triliun pada kuartal I-2021 atau 27,9% dari pagu APBN 2021.
Sebagian SBN yang diterbitkan untuk menambal defisit APBN adalah SBN Ritel yang ditujukan untuk individu ataupun institusi dengan jumlah pembelian yang dibatasi. Sederhananya, setiap pembeli SBN Ritel telah berkontribusi bagi negara dalam penyelesaian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Tidak hanya mendukung pemulihan negeri, instrumen ini memberikan keuntungan dan kemudahan kepada pembeli SBN Ritel. Yang pertama adalah instrumen investasi ini aman karena dijamin oleh pemerintah. Tentunya hal ini menjadi nilai yang tidak bisa diberikan instrumen investasi lainnya.
Kedua, SBN Ritel mudah dibeli karena bisa didapatkan secara online melalui agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam setiap penerbitan instrumen SBN Ritel, DJPPR telah menggandeng banyak agen penjual, baik bank, sekuritas maupun fintech yang telah memiliki layanan penjualan secara online.
Ketiga, return atau imbal hasilnya sangat menarik karena relatif lebih tinggi dari produk investasi lainnya yang sifatnya sejenis. Komparasi sederhana adalah return SBN Ritel lebih tinggi dibandingkan hanya menaruh uang di deposito.
Dengan segala keunggulan tersebut, maka SBN Ritel menjadi salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan warga negara untuk membantu negara yang sedang berjuang mengakhiri pandemi. Karena dengan membeli SBN Ritel, masyarakat telah ikut berkontribusi dalam mendukung kerja keras APBN untuk memenuhi kebutuhan belanja negara tetap dan meneruskan pemulihan ekonomi.
Contohnya dengan membeliinstrumen Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel seri SWR002 yang saat ini sedang dalam masa penawaran hingga 3 Juni 2021 mendatang. Namun yang membedakan CWLS Ritel dengan instrumen SBN Ritel lainnya adalah, bagi hasil/imbalannya tidak diterima oleh investor, melainkan disalurkan kepada lembaga penyalur wakaf (Nazhir), sedangkan investor diberi kebebasan untuk mengambil nilai pokok saat jatuh tempo (wakaf temporer) atau turut mewakafkan nilai pokok saat jatuh tempo (wakaf perpetual). Dengan membeli CWLS Ritel, masyarakat umum berkesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia, khususnya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi umat.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Kebal Gagal Bayar, Cek Jadwal Penerbitan SBN Ritel
