Saat Jokowi Resah, Tahu Orang RI Ngotot Mau Mudik

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 April 2021 09:05
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih menyimpan kekhawatiran tersendiri mengenai aktivitas mudik saat perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, kendati larangan kegiatan tersebut telah diberlakukan guna mencegah pandemi Covid-19.

Rasa kekhawatiran tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia dalam pertemuan virtual yang digelar secara tertutup di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

"Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik Idul Fitri. Tetapi saya meyakini bila pemerintah daerah dibantu Forkompinda [Forum Koordinasi Pimpinan Daerah] semuanya segera mengatur, mengendalikan. Saya yakin kenaikan tidak seperti tahun lalu," kata Jokowi, Kamis (29/4/2021).

Berdasarkan data survei yang diterima kepala negara, tercatat ada sekitar 89 juta orang Indonesia atau sekitar 33% dari total penduduk yang berniat mudik sebelum pemerintah mengeluarkan larangan mudik.

"Begitu ada larangan mudik turun 11%, tetapi angkanya 29 juta. Begitu kita sosialisasi kita sampaikan ke gubernur, walikota soal larangan mudik turun menjadi 7% tapi angkanya masih besar 18,9 juta orang yang masih akan mudik," katanya.

"Oleh sebab itu, harus disampaikan terus larangan mudik ini agar bisa berkurang lagi. Yang paling penting kita menekankan sekali lagi disiplin masyarakat secara ketat melalui protokol kesehatan," jelasnya.

Jokowi meminta para kepala daerah betul-betul mewaspadai libur panjang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak kala libur panjang.

"Tahun lalu ada empat libur panjang yang kenaikannya sangat melompat. Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93%, Agustus tahun lalu naik 119%, libur Oktober naik 95%, tahun baru naik sampai 78%, oleh sebab itu hati-hati," jelasnya.

Jokowi mengingatkan pada awal tahun perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia sempat menembus angka hingga 15 ribu kasus aktif per hari. Namun, kini angkanya sudah berhasil di tekan di kisaran 5-6 ribu kasus per hari.

"Bed occupancy rate kita di atas 80%, dan saya selalu memantau harian di Wisma Atlet pernah mencapai 92%, tapi sekarang dua minggu lalu turun mencapai 21%, sekarang naik lagi 25%. Terus akan kita tekan," jelasnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Saya Tak Berminat Jadi Presiden Tiga Periode!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular