Bahlil Lahadalia: Bekas Supir Angkot Kini Harus Raih Rp900 T

Lidya Julita Sembiring & Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 April 2021 02:33
Keterangan Pers Perubahan Status BKPM Menjadi Kementerian Investasi/BKPM (Tangkapan Layar Youtube BKPM)
Foto: Pelantikan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah target yang harus dicapai. Diantaranya mewujudkan target investasi senilai Rp 900 triliun, juga berhasil mendapatkan investasi dari Tesla.

Bahlil mengklasifikasikan target yang hendak dicapai itu menjadi target internal dan eksternal. Target internal, maksudnya bagaimana dia bersama jajarannya untuk bisa dengan cepat melakukan penyesuaian.

Kemudian untuk target eksternal, berkenaan mengenai capaian target-target yang hendak dicapai. Bahlil menuturkan target investasi kementerian baru yang dinahkodainya itu tidak akan berbeda dengan target saat investasi masih di bawah lembaga Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Pak presiden minta Rp 900 triliun. Siap saya jalankan," ungkap Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/4/2021).

Di samping itu, ia juga akan kembali membuka komunikasi dengan calon-calon investor besar seperti Tesla dan lain-lain.

Meski tak bisa menyebutkan investor mana saja yang hampir mencapai kesepakatan menanamkan modalnya di Indonesia, Bahlil memastikan tahun ini akan ada sekitar dua hingga tiga investor baru yang akan masuk.

"Kami lagi ada fokus untuk melakukan komunikasi termasuk Tesla, termasuk beberapa perusahaan lain yang mohon maaf kami tidak bisa sebutkan di sini," ucapnya.

"Kalau sudah ada baru kami ngomong kalau masih 30-40 persen, mohon maaf karena ini menyangkut etika-etika jadi ini tidak bisa saya buka, tapi yakinlah pada tahun ini ada 2-3 barang baru yang saya akan sampaikan, pada waktunya saya akan sampaikan," ujarnya lagi.

Bahlil juga ingin mewujudkan investasi yang berkualitas, di mana bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Investasi juga harus merata di Jawa dan luar Jawa

"Harus ada perpaduan pengusaha besar, kecil, dan UMKM. Asing dan pengusaha nasional. Presiden menginstruksikan harus mengurus pengusaha semuanya," jelasnya.

(mij/mij)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular