Bahlil Lahadalia: Bekas Supir Angkot Kini Harus Raih Rp900 T

Lidya Julita Sembiring & Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 April 2021 02:33
Pelantikan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia
Foto: Keterangan Pers Perubahan Status BKPM Menjadi Kementerian Investasi/BKPM (Tangkapan Layar Youtube BKPM)

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia resmi menjabat sebagai Menteri Investasi, setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahlil Lahadalia dikenal sebagai pengusaha sukses dan sempat mencicipi kursi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Periode 2015 - 2019.

Sebelum masuk kabinet, pria kelahiran Banda, 7 Agustus 1976 itu memang sempat menjabat sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin saat kampanye Pilpres 2019 lalu.

Bahlil berasal dari Fakfak, Papua Barat. Ia pernah menjadi sopir angkot, penjual kue, dan penjual koran, hingga menjadi pengusaha. Bahlil sukses menjadi pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan di bawah bendera PT Rifa Capital.

"Selain berjualan kue, saya juga pernah menjadi sopir dan kondektur angkot ketika SMP dan SMA. Berkat kegigihan saya bisa meneruskan bangku kuliah di Universitas Cendrawasih. Saat itu saya juga mencari tambahan uang buat kuliah dengan menjadi pendorong gerobak para pembeli di pasar," sebut Bahlil, 2014 lalu.

Setelah lulus kuliah, Bahlil bekerja di konsultan keuangan di Jayapura. Lalu setelah itu mendirikan perusahaan kontraktor dengan modal tabungan dan bantuan teman-temannya. Selain bidang infrastruktur ia juga memiliki bisnis pertambangan emas dan nikel.

Bahlil lahir di tengah keluarga yang penuh keterbatasan, namun tidak membuatnya rendah diri dan berputus asa. Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai kuli bangunan membuat Ibunda Bahlil harus ikut bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, sebagai tukang cuci.

Masa kecil yang penuh keterbatasan justru menempanya jadi pengusaha sukses, hingga ke kursi kabinet Jokowi periode kedua menempel pada kekuasaan.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah target yang harus dicapai. Diantaranya mewujudkan target investasi senilai Rp 900 triliun, juga berhasil mendapatkan investasi dari Tesla.

Bahlil mengklasifikasikan target yang hendak dicapai itu menjadi target internal dan eksternal. Target internal, maksudnya bagaimana dia bersama jajarannya untuk bisa dengan cepat melakukan penyesuaian.

Kemudian untuk target eksternal, berkenaan mengenai capaian target-target yang hendak dicapai. Bahlil menuturkan target investasi kementerian baru yang dinahkodainya itu tidak akan berbeda dengan target saat investasi masih di bawah lembaga Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Pak presiden minta Rp 900 triliun. Siap saya jalankan," ungkap Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/4/2021).

Di samping itu, ia juga akan kembali membuka komunikasi dengan calon-calon investor besar seperti Tesla dan lain-lain.

Meski tak bisa menyebutkan investor mana saja yang hampir mencapai kesepakatan menanamkan modalnya di Indonesia, Bahlil memastikan tahun ini akan ada sekitar dua hingga tiga investor baru yang akan masuk.

"Kami lagi ada fokus untuk melakukan komunikasi termasuk Tesla, termasuk beberapa perusahaan lain yang mohon maaf kami tidak bisa sebutkan di sini," ucapnya.

"Kalau sudah ada baru kami ngomong kalau masih 30-40 persen, mohon maaf karena ini menyangkut etika-etika jadi ini tidak bisa saya buka, tapi yakinlah pada tahun ini ada 2-3 barang baru yang saya akan sampaikan, pada waktunya saya akan sampaikan," ujarnya lagi.

Bahlil juga ingin mewujudkan investasi yang berkualitas, di mana bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Investasi juga harus merata di Jawa dan luar Jawa

"Harus ada perpaduan pengusaha besar, kecil, dan UMKM. Asing dan pengusaha nasional. Presiden menginstruksikan harus mengurus pengusaha semuanya," jelasnya.

Bahlil Lahadalia dihadapkan pada segudang tugas dan tanggung jawab dengan posisi barunya sebagai Menteri Investasi. Seharusnya investasi ke depan bisa lebih 'nendang' dibandingkan sebelumnya.

Fadhil Hasan, Ekonom Senior INDEF menilai tugas pertama Bahlil adalah mengimplementasikan UU Cipta Kerja. Tugas berat tersebut tidak cukup hanya dijalankan oleh setingkat badan, harus kementerian.

"Saya kira Kementerian Investasi itukan dipersiapkan karena adanya UU Ciptaker dan disiapkan oleh presiden untuk Pak Bahlil. Karena dengan lembaga BKPM tidak dianggap kuat kewenangannya, cukup besar di dalam mendorong investasi," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/4/2021).

Hal yang senada diungkapkan oleh Ekonom Core Piter Abdullah. Dalam pelaksanaan UU Cipta Kerja, Bahlil harus bisa menyelesaikan kerumitan koordinasi antar instansi yang menjadi persoalan seumur hidup di negara ini.

"Intinya menteri investasi harus bisa mengatasi hambatan investasi yg berasal dari kurang koordinasinya kementerian dan lembaga," kata Piter.

Realisasi investasi pada kuartal I-2021 mencapai Rp 219,7 triliun. Dibandingkan tahun lalu ada kenaikan sebesar 4,3% (yoy) dan 2,3% qtq. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami penurunan 4,2% (yoy). Sementara itu Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh cukup signifikan sebesar 14% (yoy).

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai kinerja Bahlil sebagai kepala BKPM sudah terhitung bagus, meskipun ada hantaman covid-19.

"Perbaikan investasi sudah tercermin sejak 2020. Kuartal I-2019 sebelum pandemi, itu realisasi investasi terendah," ungkap Fithra.

Namun momentum tersebut terhambat pandemi Covid-19. Fithra optimistis ada peningkatan signifikan pada kuartal II-2021 yaitu sekitar 8%.

"Kita sudah mendengar ada beberapa komitmen investasi dari Jepang dan momentum yang bisa kita manfaatkan. Ini juga jadi sinyal positif untuk investor. Hal-hal ini momentum bisa kita tangkap sepanjang 2020-2021," jelasnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular