Internasional

Kanada Laporkan Kematian Pertama Terkait Vaksin AstraZeneca

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 April 2021 14:32
(AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)
Foto: (AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus pembekuan darah setelah mendapatkan vaksin AstraZeneca kembali muncul. Pada Selasa (27/4/2021), Provinsi Quebec di Kanada melaporkan kematian pertama pasien akibat pembekuan darah pasca menerima vaksin tersebut.

Kanada telah melaporkan setidaknya lima kasus pembekuan darah pasca mendapatkan vaksin AstraZeneca. Tetapi pejabat kesehatan masyarakat mempertahankannya karena manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya.

"Saya sedih mengetahui bahwa seorang wanita berusia 54 tahun yang sehat ... meninggal karena dia divaksinasi. Sulit untuk menerimanya," kata Perdana Menteri Quebec Francois Legault dalam konferensi pers, dikutip dari Channel News Asia (CNA).

"Ini adalah risiko yang diperhitungkan, tetapi ternyata ketika kita memikirkan wanita ini, keluarganya, orang-orang terdekatnya ... itu sulit."

Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec Horacio Arruda mengatakan perawatan tidak berhasil menyelamatkan nyawa. Pasien meninggal karena trombosis otak setelah divaksinasi.

Namun, Arruda mengingatkan bahwa kematian tersebut tidak mengubah rekomendasi pemerintah untuk menggunakan vaksin AstraZeneca bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun. Sementara Menteri Kesehatan Quebec Christian Dubé mengatakan provinsi tersebut telah memvaksinasi sekitar 400.000 orang dengan suntikan AstraZeneca.

Hingga Jumat lalu, lebih dari 1,1 juta dosis AstraZeneca telah diberikan secara nasional. Perdana Menteri Justin Trudeau juga  telah menerima suntikan AstraZeneca akhir pekan lalu.

Belum lama ini beberapa provinsi di Kanada, termasuk provinsi terpadat di negara itu Ontario, mulai menawarkan vaksin AstraZeneca kepada orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas. Quebec memungkinkan vaksin digunakan untuk orang berusia 45 tahun ke atas.

Menurut data Worldometers, Kanada kini tercatat memiliki lebih dari 1,1 juta kasus infeksi, dengan 24 ribu kasus kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Kabar Buruk Vaksin AstraZeneca Lagi, Kini dari Kanada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular