
Heboh Militer AS Beri Tembakan ke Kapal Iran, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah memberi tembakan peringatan terhadap tiga kapal dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGCN) di Teluk Persia, Senin (26/4/2021).
Tindakan ini diambil setelah tiga kapal IRGCN itu mulai mendekati kapal patroli Angkatan Laut AS hingga melangkahi jarak aman. Bahkan dilaporkan kapal kedua negara sempat berjarak 80 meter saja.
"Awak AS mengeluarkan banyak peringatan melalui radio jembatan-ke-jembatan dan perangkat pengeras suara, tetapi kapal IRGCN melanjutkan manuver jarak dekat mereka," kata pernyataan militer pada Selasa (27/4/2021) sebagaimana dikutip Reuters.
"Awak Firebolt kemudian melepaskan tembakan peringatan, dan kapal IRGCN pindah ke jarak yang aman dari kapal AS," tambah pernyataan itu, menggunakan nama untuk kapal patroli Angkatan Laut AS.
Meski begitu, langkah yang diambil ketiga kapal Teheran itu dinilai merupakan langkah kapal-kapal itu sendiri dan tidak melibatkan pemimpin tertinggi di ibukota.
"Aktivitas yang biasanya kami lihat dari Angkatan Laut IRGC belum tentu aktivitas yang diarahkan oleh Pemimpin Tertinggi atau dari negara Iran, tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh komandan lokal di tempat kejadian," kata Jenderal Marinir Kenneth McKenzie, kepala Komando Pusat AS.
Insiden semacam itu terjadi sesekali selama lima tahun terakhir. Bahkan dalam setahun terakhir situasi antara kedua armada cukup tenang.
Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan daerah Teluk tempat insiden terjadi memiliki sejarah kapal IRGCN yang mengganggu kapal penangkap ikan dan tidak terlalu mengkhawatirkan.
"AS bukanlah agresor ... Namun, pasukan kami dilatih untuk melakukan tindakan defensif yang efektif bila diperlukan," tambah pernyataan militer AS.=
Saat ini hubungan antara Washington dan Teheran saat ini sedang dalam tahapan yang cukup panas. AS yangdipimpin Presiden Joe Biden diketahui masih berselisih paham dengan Iran mengenai program nuklirnya.
Diketahui keduanya sedang dalam tahap melanjutkan perjanjian pembatasan nuklir Iran, JPOAC, yang dibuat sewaktu Barack Obama memimpin Gedung Putih. Perjanjian itu sempat dibatalkan Donald Trump pada 2018.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Militer AS Beri Tembakan Peringatan ke Kapal Iran
