
Investasi Hulu Migas Q1 Rp34,7 T, Baru 19,4% dari Target 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat sepanjang tiga bulan pertama 2021, investasi hulu migas mencapai US$ 2,4 miliar (Rp34,77 triliun). Nilai itu setara 19,4% dari target tahun 2021 sebesar US$ 12,38 miliar (Rp179,37 triliun).
"Tentu saja upaya menarik investor akan terus kita lakukan," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers yang berlangsung secara virtual pada, Senin (26/04/2021).
Lebih lanjut, dia mengatakan, sejauh ini semua elemen yang menangani hulu migas terus berupaya agar bisa mencapai target jangka panjang. Industri hulu migas secara global, menurut Dwi, dipengaruhi beberapa faktor.
Pertama, masalah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Kedua, fluktuasi harga minyak.
"Fluktuasi harga minyak sudah positif diharapkan jadi stimulus investasi, dan tren investasi global persaingan antarnegara kuat potensi investor memilih negara-negara tertentu," ujar Dwi.
Proyek On Stream
Dari 12 proyek yang ditargetkan on stream tahun ini, sampai dengan kuartal I-2021, empat di antaranya sudah on stream. Dwi mengatakan investasi dari keempat proyek tersebut mencapai US$ 1,628 miliar (Rp23,58 triliun).
Dengan onstreamnya empat proyek tersebut kapasitas produksi migas bertambah 5.850 barel per hari (bph) dan 69,5 mmscfd.
"Isu-isu penting terkait pengembangan ini adalah lapangan Belato sudah on stream sejak 29 maret 2021 dengan initial production 1.091 bph 2021 dan naik terus peak produksi 4.162 bph di tahun 2023," tuturnya.
Kemudian Merakes akan menambah pasokan gas nasional. Kapasitas gas menjadi 400 mmscfd dan laju produksi 391 mmscfd di mana on stream per hari ini 26 April.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontraktor Migas Ini Minta Harga Gas di Hulu Naik