Diam-diam Penjualan Mobil Bekas Nanjak, Pedagang Kerepotan!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
22 April 2021 19:33
Penjual mobil bekas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penjual mobil bekas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki Lebaran dan Idulfitri, penjualan mobil bekas meningkat. Pedagang mobil bekas mengakui kini yang terjadi justru kesulitan mendapat unit mobil untuk dijual kembali. Penyebabnya karena masyarakat enggan melepas mobil dengan harga yang murah atau mengikuti nilai mobil setelah adanya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Namun, di kuartal I lalu, minat masyarakat untuk membeli mobil bekas sempat menurun. Studi yang bertajuk "Consumer Research" dari OLX Autos memperlihatkan terjadi penurunan 9% poin persentase jika dibandingkan kuartal IV 2020 terhadap intentions atau niat membeli mobil bekas. Adanya faktor eksternal seperti pemberlakuan PPnBM 0% membuat penurunan ini tergolong wajar.

Meski demikian, bukan berarti mobil bekas benar-benar mati, transaksi tetap ada. Faktor-faktor yang membuat konsumen tetap membeli mobil bekas antara lain 31% masyarakat mencari mode transportasi yang aman karena orang sudah banyak yang beraktivitas normal. Kemudian, 28% masyarakat mencari mobil yang usianya masih terbilang baru, mulai terlihatnya sentimen yang positif pada konsumen, serta keadaan ekonomi yang sudah mulai membaik.

"Terlepas adanya beberapa faktor eksternal, kami optimis bahwa industri mobil bekas masih sangat menyimpan potensi yang besar untuk dieksplorasi lebih lanjut. Terlebih walaupun sudah setahun, data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan keamanan dan mobil bekas menjadi salah satu opsi yang tidak hanya aman tetapi juga relatif terjangkau," kata CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo dalam diskusi virtual, Kamis (22/4/21).

Berdasarkan research bertajuk "Individual Seller Segmentation" dari OLX Autos, pandemi Covid-19 juga masih membuat mereka membutuhkan tambahan dana sehingga melepas aset yang mereka miliki, tidak terkecuali mobil. Sebanyak 39% pelanggan melepas aset mobil dengan alasan adanya kebutuhan yang mendesak untuk keperluan keluarga.

Sedangkan 29% pelanggan, menjual mobil untuk upgrade dan mempunyai keinginan untuk memiliki mobil yang lebih baik dari mobil sebelumnya. Selama proses ini, mereka menghadapi tantangan tersendiri di antaranya 36% penjual mengatakan bahwa menjual mobil menghabiskan terlalu banyak waktu dan 57% penjual memiliki kendala saat proses negosiasi seperti tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga.

Sementara 58% pembeli menyatakan budget mereka terbatas, dan sebanyak 38% pembeli mengatakan mereka belum bisa menemukan mobil yang pas.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Mobil Bekas Tahun Muda Harganya di Bawah Rp 100 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular