Ini Alasan Satgas Soal Menurunnya Kecepatan Vaksinasi

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
22 April 2021 18:10
Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasiona. (Youtube/Sekretariat Presiden)
Foto: Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasiona. (Youtube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan mengakui kecepatan vaksinasi Covid-19 saat ini jauh lebih lambat. Hal ini disebabkan oleh jumlah vaksin yang terbatas, sehingga harus dilakukan pengaturan pada laju vaksinasi.

"Masyarakat diharapkan tidak khawatir karena akan ada tambahan 20 juta dosis vaksin, hasil produksi PT Bio Farma sehingga vaksinasi April dan Mei bisa tetap berjalan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/4/2021).

Selain itu, menurut Wiku, Bio Farma juga akan terus meningkatkan kapasitas produksi sehingga bisa memenuhi jumlah vaksin. Dia juga memastikan seluruh vaksin yang digunakan seluruh vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi aman, halal, dan minim efek samping. Meski demikian dia mengakui ada beberapa laporan efek samping setelah dilakukan vaksinasi.

"Pemerintah meminta masyarakat tidak khawatir pada efek samping. Jika setelah vaksin ada efek samping pemerintah, minta masyarakat melaporkan temuan tersebut dan segera ke Fasilitas Kesehatan. Tenaga kesehatan juga diharapkan waspada pada keluhan yang akan ada," ujarnya.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah memiliki target penyuntikan vaksin di bulan April mencapai 500 ribu orang perhari. Sayangnya yang terjadi angkanya menurun ke 200-300 ribu orang per hari, yakni karena jumlah vaksin tak sebanyak sebelumnya.

"Jumlah vaksin tidak sebanyak yang di bulan Maret, sehingga dengan target yang lebih sempit dua sasaran dan jumlah vaksin hanya 7-11 juta menyebabkan penurunan laju penyuntikan perharinya. Rata-rata 500 ribu turun menjadi 200-300 ribu," kata dia.

Selain itu, juga berhubungan dengan awal bulan suci Ramadhan. Dia mengatakan saat ini merupakan minggu pertama puasa jadi memang ada penurunan penyesuaian khususnya bagi umat Muslim. Fokus penyuntikan juga diberikan pada dua kelompok. Yakni warga lanjut usia di atas 60 tahun serta guru dan tenaga pendidik.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kaji Hapus Bukti Vaksinasi Covid Sebagai Syarat Perjalanan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular