
Duh, Suplai & Pasar Gas di Jateng Melimpah, Tapi Gak Ada Pipa

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Sub Holding Gas PT Pertamina (Persero), menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Jateng Petro Energi (Perseroda) (JPEN) terkait penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar mengatakan, MoU ini disepakati untuk mengkaji potensi kerja sama terkait rencana penyediaan pasokan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) beserta infrastruktur pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah.
Menurutnya, wilayah Jawa Tengah memiliki potensi pasar gas yang besar dan masih bisa berkembang, di mana saat ini konsumen gas terkonsentrasi di kawasan industri yang telah ada.
"Untuk sumber pasokannya, PGN saat ini memiliki beberapa opsi sumber pasokan gas untuk Jawa Tengah seperti Jambaran Tiung Biru (JTB), Saka Muriah, dan LNG teluk Lamong," ungkapnya dalam keterangan resmi perusahaan, Jumat (16/04/2021).
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan kebutuhan gas di Jawa Tengah cukup mendesak. Jawa Tengah memiliki potensi geografis yang menguntungkan, diapit oleh dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas.
Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi. Dari sisi konsumen, Jawa Tengah memiliki banyak industri yang potensial menyerap gas bumi sebagai energi untuk produksi. Namun sayangnya, kendala infrastruktur atau pipanisasi menyebabkan suplai gas bumi di Jawa Tengah menjadi tidak optimal.
Menanggapi keluhan Gubernur Jawa Tengah tersebut, Syahrial menyampaikan jika pihaknya sudah memiliki infrastruktur pipa transmisi Gresik-Semarang (Gresem), serta alokasi pasokan gas yang dapat disalurkan untuk industri di Jawa Tengah.
"Penyaluran gas bumi bagi industri yang yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi dapat menggunakan moda CNG maupun LNG," jelas Syahrial.
Menurutnya, saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke 13 pelanggan industri komersial di Kawasan Industri Tambah Aji dan meluas ke Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG, menyalurkan gas bumi ke Pembangkit Tambak Lorok, serta melayani 7.093 rumah tangga. Secara keseluruhan, volume penyerapan gasnya mencapai 23,85 BBTUD.
PGN menurutnya berupaya agar pemenuhan kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah dapat terealisasi. Pipa transmisi Gresik-Semarang (Gresem) diestimasikan mampu menyalurkan gas bumi sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Selain itu, imbuhnya, PGN juga sudah merampungkan interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) untuk optimalisasi distribusi gas bumi, khususnya sektor industri area Semarang dan Kendal.
Lebih lanjut dia mengatakan, perusahaan juga mengupayakan penyelesaian Pipa Jumper dari Tambak Lorok ke Tambak Rejo. Pipa ini diestimasikan selesai pada Triwulan II 2021. Apabila sudah terhubung, gas bumi dari Lapangan Kepodang akan utilisasi didistribusikan ke pelanggan-pelanggan potensial di Jawa Tengah.
"Gas dari Lapangan Kepodang diharapkan dapat diutilisasi untuk membangkitkan SPBG Kaligawe, sehingga akan membuat penyaluran CNG di Jawa Tengah menjadi lebih efektif dan efisien. Selama ini kebutuhan CNG Jawa Tengah dipasok dari Jawa Timur," jelasnya.
Melalui infrastruktur yang terintegrasi, pihaknya optimis dapat mempercepat akses gas bumi yang andal di Jawa Tengah. Sinergi dengan JPEN juga akan semakin memacu upaya realisasi akses gas bumi yang merata dan stabil dengan harga yang lebih efisien di Jawa Tengah.
"Kami berharap nilai lebih gas bumi dapat mendorong kemajuan dan daya saing industri di Jawa Tengah," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGN Bakal Pasok Gas ke Pabrik Kopi Instan di Jateng
