
RI Impor Kurma dari Arab Hingga Amerika Serikat

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurma adalah salah satu barang konsumsi yang mengalami peningkatan impor setiap tahunnya menjelang bulan Ramadan. Sebab, makanan ini kerap dicari saat berbuka puasa.
"Khususnya Kurma karena kita tidak memproduksi kurma. Jadi biasanya kita impor kurma," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers virtual.
Menurutnya, sejak awal tahun lalu impor kurma terus mengalami peningkatan. Impor Januari US$ 10,3 juta dan naik di Februari menjadi US$ 14,9 juta, lalu Maret naik lagi menjadi US$ 17,1 juta. Artinya impor kurma pada kuartal I-2021 mencapai US$ 42,3 juta.
Berdasarkan data BPS, ada 10 negara pengimpor kurma ke Indonesia. Namun ada tiga negara utama yang menjadi importir kurma ke Indonesia yakni Mesir, Tunisia dan Arab Saudi.
Berikut rincian 10 negara importir kurma ke Indonesia:
- Egypt dengan nilai US$ 4,9 juta dan berat 4.522 ton.
- Tunisia dengan nilai US$ 4,3 juta dengan volume sebanyak 1.302 ton.
- Arab Saudi senilai US$ 3,4 juta dengan volume 3.181 ton.
- UEA/Arab Saudi senilai US$ 1,4 juta dengan volume sebesar 816 ton.
- Iran senilai US$ 1,2 juta dengan volume sebesar 1.061 ton.
- Amerika Serikat (AS) senilai US$ 490 ribu dengan volume 41 ton.
- Algeria senilai US$ 651 ribu dengan volume 319 ton.
- Palestina senilai US$ 322 ribu dengan volume 39 ton.
- Jordan senilai US$ 78 ribu dengan volume 30 ton.
- Nambia senilai US$ 93 ribu dengan volume 42 ton.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsisten Jalankan Program TJSL, Waskita Raih 2 Penghargaan Ini