
Soal Kebakaran Kilang, Erick Beri Pesan Khusus ke Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara soal kebakaran tangki Kilang Balongan. Atas kejadian ini menurutnya Kementerian BUMN dan Pertamina terus melakukan introspeksi.
"Tentu Kementerian dan Pertamina terus mengintropeksi diri bahwa kejadian kejadian ini tidak hanya bisa lewat begitu saja," ucapnya di sela seremoni peresmian operasional VLCC Pertamina di Teluk Semangka, Lampung, Kamis (15/4/2021).
Introspeksi yang dilakukan salah satunya mengenai keamanan. Jika ada proyek strategis menurutnya perlu diberi jarak aman dengan penduduk sekitar.
"Mengenai keamanan bahwa ketika ada proyek strategis penting wilayah tersebut dengan penduduk ada jarak yang sehat, ini akan kami sosialisasikan," jelasnya.
Erick menegaskan di dalam BUMN tidak hanya perusahaan yang mesti sehat, namun masyarakat di sekitar pun juga harus dalam keadaan sehat. Menurutnya Pertamina sudah melakukan gerak cepat saat terjadi kebakaran di tangki Kilang Balongan.
"BUMN tidak hanya perusahaan yang sehat tapi masyarakat sekitar juga harus sehat," tuturnya.
Atas kejadian kebakaran di Balongan, pihaknya akan bertanggungjawab kepada semua korbannya. Bersama direksi Pertamina menurutnya sudah dilakukan pengecekan.
"Kita sudah cek langsung daripada direksi kita pastikan rumah yang terkena, masyarakat yang kena semua kita pastikan kita tanggung jawab. Karena ini tanggung jawab ke rakyat," tegasnya.
Sebelumnya, Ombudsman RI, lembaga negara pengawas penyelenggaraan pelayanan publik, memaparkan hasil investigasi dari kebakaran Kilang Bahan Bakar Minyak (BBM) Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi pada 29 Maret 2021 lalu.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengatakan, investigasi ini dilakukan sebagai bentuk peran Ombudsman dalam mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik.
Dalam hal ini yang dilakukan Pertamina dalam penanganan penyelesaian dampak sosial ekonomi dan lingkungan yang dialami warga sekitar lokasi kebakaran kilang minyak Balongan.
Hery mengungkapkan, berdasarkan hasil penelusuran Ombudsman, sebelum peristiwa terbakarnya tangki, pada Minggu 28 Maret 2021 warga sekitar lokasi di Balongan sudah mencium bau yang menyengat dari kilang Pertamina.
"Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Namun tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan," tuturnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Pertamina Blusukan Cek Efek Kebakaran di Kilang Balongan
