
Wah, Biden Larang Bank AS Terlibat dalam Pasar Obligasi Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang memberi otorisasi kepada pemerintah AS untuk memberikan sanksi kepada Rusia pada Kamis (15/4/2021).
Perintah tersebut mencakup memberikan sanksi kepada sektor manapun dari ekonomi Rusia dan akan menggunakannya untuk membatasi kemampuan Rusia untuk mengeluarkan utang negara. Langkah ini diambil untuk menghukum Moskow karena mencampuri pemilihan AS 2020.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan Biden akan melarang lembaga keuangan AS mengambil bagian dalam pasar utama untuk obligasi pemerintah Rusia berdenominasi rubel mulai 14 Juni.
Sementara bank-bank AS dilarang mengambil bagian dalam pasar utama untuk non-obligasi pemerintah berdenominasi rubel sejak 2019.
"Rakyat Amerika tidak boleh terlibat dalam kegiatan jahat pemerintah Rusia dengan mendanai langsung negara Rusia pada saat pemerintah Rusia berusaha merusak kedaulatan kami dan mengancam sekutu dan mitra kami," kata pejabat tersebut, dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan langkah ini menggemakan keinginan pemerintah untuk sebuah "hubungan yang stabil dan dapat diprediksi" dengan Rusia.
"Kami tidak berpikir bahwa kami perlu melanjutkan jalur negatif dalam hubungan. Namun, kami akan membela kepentingan nasional kami dan membebankan biaya atas tindakan pemerintah Rusia yang tampaknya merugikan kedaulatan kami," ujarnya.
"Tujuan kami di sini adalah nomor satu untuk menunjukkan tekad dengan mengambil langkah yang berdampak. Tujuan kedua adalah ... menjadi sangat jelas dalam memberi isyarat bahwa kami memiliki opsi untuk meningkatkan dengan cara yang jauh lebih kuat jika kami memilihnya, dan itu benar-benar akan ditentukan oleh tindakan Rusia."
Pejabat tersebut mengatakan perintah eksekutif memberi wewenang kepada pemerintah AS "untuk menargetkan sektor ekonomi Rusia mana pun," menambahkan AS tidak akan ragu untuk memperluas sanksi utang negara Rusia jika negara tersebut meningkat lebih jauh.
Perintah eksekutif itu ditandatangani oleh Biden pada Rabu (14/4/2021) dan akan dipublikasikan pada Kamis (15/4/2021) waktu setempat.
Sanksi dari AS sebagian besar muncul atas tanggapan pelanggaran keamanan siber yang mempengaruhi perangkat lunak yang dibuat oleh SolarWinds Corp, yang menurut pemerintah AS kemungkinan besar diatur oleh Rusia. Pelanggaran memberi peretas akses ke ribuan perusahaan dan kantor pemerintah yang menggunakan produk perusahaan.
Sanksi AS juga bermaksud menghukum Rusia atas dugaan campur tangan dalam pemilihan presiden AS 2020. Dalam sebuah laporan bulan lalu, CIA menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya mengalihkan pemilihan ke Donald Trump dan menjauh dari Presiden Joe Biden.
Pemerintahan Biden juga berjanji untuk mengambil tindakan atas laporan Rusia menawarkan hadiah kepada militan Taliban untuk membunuh pasukan AS di Afghanistan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sehari Setelah Rusuh, Kongres Sahkan Biden Jadi Presiden AS!