
Nah Lho Krisis Chip Dunia Masih Berlanjut Sampai 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen chip kontrak Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) mengatakan pihaknya sedang melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produksi untuk mengurangi kekurangan chip di seluruh dunia.
Mereka juga mengatakan sedang memperluas kapasitas untuk menjaga harga chip tetap wajar. Namun, produsen chip kontrak terbesar di dunia itu juga mengatakan pasokan chip yang ketat kemungkinan akan tetap berlanjut hingga tahun 2022 mendatang.
"Kami telah membebaskan tanah dan peralatan dan memulai pembangunan fasilitas baru. Kami mempekerjakan ribuan karyawan dan memperluas kapasitas kami di berbagai lokasi, "kata CEO CC Wei dalam briefing pendapatan online pada Kamis (15/4/2021), dilansir dari Aljazeera.
Komentar TSMC muncul setelah perusahaan melaporkan kenaikan laba kuartal pertama 19,4%, mengalahkan ekspektasi pasar, karena permintaan chip yang kuat di tengah pergeseran global ke pekerja rumahan.
TSMC, yang kliennya termasuk Apple Inc dan Qualcomm Inc, menandai "peluang pertumbuhan beberapa tahun" karena pandemi Covid-19 memicu permintaan chip canggih untuk perangkat daya seperti smartphone dan laptop.
Bisnisnya didorong oleh kekurangan chip yang awalnya memaksa pembuat mobil untuk memangkas produksi, yang juga ini berujung merugikan produsen smartphone, laptop, dan bahkan peralatan lainnya.
Pada Kamis, TSMC mengatakan mereka mengharapkan kekurangan chip untuk klien otomotifnya akan berkurang drastis mulai kuartal berikutnya. Krisi chip ini telah mengganggu produksi mobil. Sebab komponen ini jadi paling vital bagi mobil-mobil yang sudah menggunakan sistem komputer.
Saham TSMC telah meningkat sekitar 16% sepanjang tahun ini dan meningkat lebih dari dua kali lipat selama tahun lalu, memberi TSMC nilai pasar US$ 558 miliar, lebih dari dua kali lipat Intel dan lebih tinggi daripada raksasa teknologi Korea Selatan Samsung Electronics Co Ltd. Saham naik 1,14% pada Kamis, dibandingkan dengan 1,25% untuk indeks acuan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raksasa Otomotif Toyota Kena 'Kiamat' Chip, Produksi Di-cut!