Tanpa Cerobong Asap, Silicon Valley Sukabumi Beda dari Batam!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
14 April 2021 20:21
Jadi Pusat Teknologi 4.0,  Bukit Algoritma Andalkan Investor Swasta (CNBC Indonesia TV)
Foto: Jadi Pusat Teknologi 4.0, Bukit Algoritma Andalkan Investor Swasta (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan mega proyek 'Silicon Valley' Indonesia di Bukit Algoritma, Cibadak dan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat beda dengan di Batam. Saat ini Batam juga tengah membangun kota ekonomi digital bernama Nongsa D-Town.

"Ini berbeda dibandingkan kawasan industri bukan semacam ada pabrik banyak cerobong asap, tapi fokus pada Pendidikan dan riset, seperti pengembangan teknologi biologi, atomic nano. Ini sudah dikonsolidasikan sembari membangun ekosistem desa dan koperasi yang menjadi partner kawasan strategis ini," kata Ketua Pelaksana Kiniki Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, kepada CNBC Indonesia program Squawk Box, Rabu (14/4/2021).

Budiman mengatakan pembangunan kawasan ini sudah didukung oleh Pemda Sukabumi juga Pemprov Jawa Barat. Dimana pengajuan proposal sudah diserahkan saat Ahmad Heryawan masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan usulan Bukit Algoritma sudah masuk ke Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Dipastikan tiga unsur berada disana, jaraknya 1,5 jam dari Jakarta setelah tol Bocimi (Bogor - Ciawi - Sukabumi) dengan Universitas IPB jaraknya hanya 1 jam, nanti sambung tol Bandung - Sukabumi bisa 1,5 jam ke kampus ternama di bandung," kata Budiman.

Selain itu peminatan dari bekerja sama membangun lembaga riset juga sudah terlihat. Dari MoU yang sudah dilakukan pada perguruan tinggi di Jawa Barat seperti ITB, UNPAD, juga swasta lainya. Begitu juga satu lembaga perguruan tinggi yang mau membangun lembaga riset.

Sebelumnya disebut roadmap kawasan itu akan dibangun science park, gedung penelitian yang akan disewakan untuk teknologi kuantum dan kecerdasan buatan, rekayasa nano untuk teknologi bangunan, penelitian otak dan rekayasa genetika, produksi obat -obatan. Juga bangunan riset untuk komponen semikonduktor, pabrikasi otak komputer, juga energy storage berbentuk baterai.

Adapun investasi proyek ini berasal dari 100% swasta, untuk tahap awal mencapai Rp 18 triliun. Dan sudah mendapat komitmen dari satu negara di Amerika Utara.

"Kerja sama dalam banyak bentuk ada profit sharing, sewa atau beli, mengenai masukan dari pak gubernur akan kita kerjakan, akan kita MoU kan, tinggal menunggu investasi," kata Budiman.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan proyek Bukit Algoritma jangan membuat gimmick sebagai Silicon Valley Indonesia kalau tidak memenuhi tiga syarat. Apa saja?

"Kenapa Silicon Valley sukses? Saya kasih tahu, karena di sana ada kumpulan universitas berdekatan dengan kumpulan industri, berkumpul dengan institusi finansial. Kalau tiga poin tadi tidak hadir dalam satu titik, yang namanya istilah Silicon Valley itu hanya 'gimmick-branding' saja," katanya di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Senin (12/4/2021).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Ungkap Wilayah Ini Salip Batam yang Sempat Primadona!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular