Cara Hitung THR Terbaru dan Simulasi yang Belum 1 Tahun Kerja

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mewajibkan pengusaha membayar Tunjangan Hari Raya (THR) secara penuh kepada para pekerjanya. Artinya, tidak ada lagi pembayaran THR yang dicicil tahun ini.
Pembayaran THR telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 36/2021 dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan 6/2016, seperti dikutip Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan M/6/HK.04/IV/2021.
"THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih," tulis SE tersebut, Senin (12/4/2021).
THR juga diberikan kepada pekerja atau buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
THR diberikan bagi yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus menerus, diberikan sebesar 1 bulan upah. Bagi yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional.
Penghitungannya adalah masa kerja dibagi 12 bulan dikali satu bulan upah.
SE ini juga mengatur besaran THR bagi pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian. Bagi yang memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir.
Selain itu, pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan akan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.
Halaman Selanjutnya, >>> Simulasi Penghitungan THR
