Internasional

'Kiamat Chip', Hyundai Setop Produksi Pabrik di Korsel

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 April 2021 16:05
A woman is silhouetted near the Hyundai Motor's logo at the company's showroom in Seoul, South Korea, Thursday, April 26, 2012. The South Korean top automaker said Thursday its first quarter earnings rose 30.6 percent from a year earlier. (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Hyundai (AP/Lee Jin-man)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa otomotif asal Korea Selatan (Korsel) Hyundai berencana untuk menghentikan produksi di pabrik Asan, di selatan Seoul, karena kekurangan chip. Langkah ini akan dilakukan Senin (12/4/2021).

Dikutip Reuters, kekurangan itu telah menyebabkan masalah bagi Hyundai untuk suku cadang unit kontrol powertrain. Pabrik Asan menghasilkan 300.000 kendaraan setiap tahun, termasuk mode hits Sedan Hyundai Sonata dan Grandeur.

Sebelumnya kondisi kekurangan chip juga telah menyerang beberapa pabrikan global. Dua raksasa otomotif asal Jepang, Honda dan Nissan,akan menjual lebih sedikit mobil pada tahun 2021 karena kekurangan global dalam produksi chip semikonduktor.

Honda memangkas target penjualan kendaraan 2,2% menjadi 4,5 juta unit. Sementara Nissan menurunkan targetnya 3,6%, menjadi 4,015 juta unit.

Kelangkaan ini membuat beberapa produsen chip dunia mulai menaikkan produksinya. GlobalFoundries, produsen chip terbesar ketiga di dunia, berencana untuk menginvestasikan US$ 1,4 miliar (Rp 19 triliun) di pabrik chipnya tahun ini, dan kemungkinan akan menggandakan investasi itu tahun depan.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan CNBC International, CEO Tom Caulfield mengatakan kapasitas produksi perusahaan telah ditingkatkan sepenuhnya dan pasokan semikonduktor akan aman hingga tahun 2022 atau setelahnya.

"Saat ini semua kapasitas produksi kami tidak hanya dimanfaatkan lebih dari 100%, kami juga menambah kapasitas secepat yang kami bisa," kata Caulfield.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Perang' Sengit Mobil Korea-China Terjadi di RI, Ini Juaranya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular