Desain Garuda Istana Negara Diprotes, Menteri PPN: Why Not?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 April 2021 11:31
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menjelaskan mengenai desain istana negara di Ibu Kota Baru, yang berbentuk burung garuda yang ramai diperbincangkan masyarakat.

Suharso mengkonfirmasi, bahwa desain tersebut tidak dirancang oleh arsitektur, melainkan karya seniman patung bernama Nyoman Nuarta.

Dari karya Nyoman tersebut, menurut Suharso karya tersebut harus menjadi perhatian pemerintah yang menginginkan Istana Negara di ibu kota baru harus bersifat sentris dan turut melambangkan identitas negara.

"Sebagai gagasan gedung why not. Nanti kearsitekurannya silahkan arsitek mikir, dari sisi security, civil engineering, affordable atau tidak. Yang penting adalah pesan dibalik ini, kenapa diinginkan bangunan yang bentuknya seperti itu," jelas Suharso seperti yang diberitakan Antara dan dikutip CNBC Indonesia, Kamis (8/4/2021).

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (CNBC Indonesia/Tri Susilo)



Seperti diketahui, Para arsitek dan pemerhati bangunan memprotes desain garuda pada bangunan IKN. Protes itu dilayangkan beberapa asosiasi arsitek.

Mereka di antaranya dari Asosiasi Profesi Ikan Arsitek Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia, Green Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).

Beberapa kegelisahan yang disampaikan mulai dari bentuk istana yang berupa burung garuda hingga secara teknis tidak mencirikan pembangunan rendah karbon nan cerdas.

"Bangunan istana negara berbentuk burung Garuda atau menyerupai Garuda merupakan simbol di dalam bidang arsitektur tidaklah mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital," jelas Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, I Ketut Rana Wiarcha keterangan resmi,

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun instagramnya juga membuka suara mengenai desain garuda di Ibu Kota Baru, Kalimantan Timur. Jokowi menjelaskan duduk perkara soal desain garuda di calon Istana Presiden nanti.

Jokowi menjelaskan pada 2020 Kementerian PUPR mengundang beberapa arsitek dan seniman untuk memberikan masukan dan gagasan mengenai bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru.

Ia bilang sejumlah usulan pun masuk. Salah satunya adalah pradesain Istana Negara karya seniman patung kenamaan Nyoman Nuarta ini. Jokowi mengatakan usulan beliau sarat dengan filosofi lambang Burung Garuda sebagai pemersatu bangsa sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"Usulan ini, sekali lagi, masih pada tahap pra desain. Karena itu, saya sangat mengharapkan masukan dari bapak, ibu, dan saudara-saudara semua tentang pradesain Istana Negara ini. Saya menginginkan Istana Negara tidak hanya dikenang sebagai tempat Presiden bekerja atau menjadi simbol kebanggaan bangsa, tapi juga mencerminkan kemajuan bangsa," jelas Jokowi.

Ia bilang dengan masukan-masukan itu nantinya, ia akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya untuk melakukan pengkayaan pradesain menjadi basic desain Istana Negara.

Sebelumnya para arsitek dan pemerhati bangunan sempat memprotes desain bangunan IKN tersebut. Salah satu tuntutan mereka ialah adanya dialog atau forum diskusi mengenai perencanaan IKN secara terbuka dan transparan.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Polemik Rancangan Istana Burung Garuda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular