Rezim Erdogan Tahan 10 Eks Perwira Senior AL Turki, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 April 2021 18:37
Recep Tayyip Erdogan. AP/
Foto: Recep Tayyip Erdogan (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Turki yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (5/4/2021) memutuskan untuk menahan 10 purnawirawan laksamana (perwira senior angkatan laut). Pemerintah menuding mereka terkait dengan kudeta militer Turki pada 2016 lalu.

Dikutip Al Jazeera, Senin (5/4/2021), dalam laporan yang disampaikan media pemerintah Anadolu, disebutkan para pensiunan laksamana ditahan sebagai bagian dari penyelidikan yang diluncurkan oleh jaksa penuntut di Ankara.

Para mantan pemimpin militer senior itu dituduh "menggunakan kekerasan dan kekerasan untuk menyingkirkan tatanan konstitusional."

Penahanan itu terjadi sehari setelah surat terbuka yang ditandatangani oleh 10 pensiunan laksamana itu dikutuk oleh kantor kepresidenan. Kantor Kepresidenan menyatakan langkah itu "mengingatkan pada masa kudeta" Turki.

Salah satu yang ditahan termasuk Cem Gurdeniz, yang merupakan motor di balik doktrin kontroversial "Tanah Air Biru" Turki, yang mengklaim sebagian besar Mediterania dan Aegean serta simpanan energi yang tidak dapat diperkirakan adalah milik negeri Anatolia itu. Konsep tersebut bertentangan dengan klaim Yunani dan Siprus di wilayah tersebut.



Para tersangka itu saat ini ditahan di rumah mereka di Ankara, Istanbul, dan Kocaeli, dan akan diinterogasi oleh kantor kejaksaan di ibu kota.

Dalam surat terbuka itu disebutkan proyek kanal di Istanbul yang dilancarkan Erdogan merupakan "proyek gila". Proyek itu sendiri merupakan rencana besar Erdogan untuk membuat kanal penghubung Laut Tengah dan Laut Hitam agar mengalihkan kesibukan Selat Bosphorus.

Namun, ide ini mendapat kekhawatiran karena dapat membuka kembali perjanjian Montreux yang menjamin lalu lintas di Selat Bosphorus di masa damai dan perang.

Hal itu sempat mengundang rasa emosi Erdogan dan anak buahnya. Mereka menyebut para laksamana adalah persona yang tidak memiliki mental yang baik.

"Mereka [para laksamana] harus tahu bahwa bangsa kami yang terhormat dan perwakilannya tidak akan pernah membiarkan mentalitas ini," kata Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin di media sosial Twitter.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan surat para laksamana itu "tidak memiliki tujuan selain merusak demokrasi kita".


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Siap Jatuhkan Sanksi ke Turki, Apa Reaksi Erdogan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular