29 Mobil Baru Kena Diskon Pajak, Enaknya Beli Langsung Tunai!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 April 2021 19:58
Ilustrasi Mobil
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Kebijakan itu pada dasarnya menyasar kaum kaya. Mengacu pada data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),. Ini terlihat dari tabungan bernominal Rp 5 miliar lebih yang totalnya mencapai Rp 3.170 triliun per Januari 2021, atau 47,7% dari tabungan perbankan.

Posisi itu terhitung melesat 12,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (sebelum terjadi pandemi). Dari sisi pertumbuhan, ini merupakan kenaikan yang terbesar di antara tabungan lainnya yang bernilai di bawah Rp 5 miliar per rekening.

Bahkan jika dibandingkan dengan posisi sebelum pandemi, yakni pada Februari 2020 (sebesar Rp 2.901 triliun), maka terjadi peningkatan pundi-pundi tabungan mereka hingga 9,3% bahkan ketika ekonomi Tanah Air sedang mengalami resesi.

Mereka inilah yang menjadi sasaran utama kebijakan insentif PPnBM mobil ini. Di atas kertas, jumlah pemilik rekening tabungan super-tajir tersebut memang amat sangat terbatas, yakni 109.651 orang atau 0,04% dari jumlah populasi.

Namun jika memasukkan jumlah pemilik rekening tabungan bernilai di atas 200 juta, maka jumlah kaum kaya yang berpeluang membelanjakan uang menganggur untuk membeli mobil pun bertambah, menjadi 3,23 juta orang atau 1,2% dari populasi.

Apalagi, ada catatan khusus dari Fitch Ratings mengenai efektivitas kebijakan insentif PPnBM tersebut. Menurut lembaga pemeringkat global tersebut, insentif baru kurang menarik dalam konteks pembelian mobil yang dilakukan secara kredit.

"Pemangkasan pajak kemungkinan memberikan dorongan kecil untuk industri leasing dan keuangan," tutur analis senior Fitch dalam Felita, dalam keterangan resminya pada Jumat (19/2/2021).

Hal ini masuk akal terjadi, karena insentif pajak yang berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 80 juta menjadi kurang nendang jika pembelian mobil dilakukan secara leasing (sewa guna usaha). Pasalnya, margin pembiayaan dari nilai pokok mobil yang sangat besar antara 25% hingga 50% dari nilai pokok.

Sebaliknya, bagi mereka yang tak memiliki kendala finansial dan memiliki dana mengendap di bank Rp 200 juta lebih, "diskon" senilai Rp 10 juta hingga Rp 80 juta itu pun menjadi terdengar sangat menarik jika pembelian dilakukan secara tunai.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular