
Ini Identitas Pelaku Penusukan Polisi di Gedung Capitol AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pengendara mobil menabrakan diri ke polisi Capitol AS pada Jumat. Peristiwa ini menewaskan satu petugas dan melukai yang lainnya.
Insiden ini memaksa kompleks Capitol untuk melakukan penutupan sementara untuk mengantisipasi serangan yang menurut polisi tidak terkait dengan aksi terorisme, seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/4/2021).
Polisi sendiri telah menembak, dan tersangka dinyatakan tewas.
Berbagai organisasi media, mengutip sumber anonim, menyebut tersangka adalah Noah Green, pria berumur 25 tahun dari Newport News, Virginia.
Saudara laki-laki Green mengatakan kepada Washington Post bahwa saudara kandungnya berjuang dengan penggunaan narkoba dan paranoia, Keluarganya pun mengkhawatirkan kondisi mentalnya.
Menurut laporan media, Green berbicara di Facebook tentang akhir zaman, anti kristus dan pengendalian pikiran pemerintah. Dia juga menganggur setelah pekerjaannya dan memuji pemimpin Nation of Islam Louis Farrakhan.
Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menghapus akun tersangka dari Facebook dan Instagram dan melakukan kontak dengan penegak hukum.
Polisi mengatakan tersangka tidak diketahui asal-usulnya, dan mereka belum menentukan sikap motivasi apa yang yang mendorong tersangka melakukan aksi tersebut.
Yogananda Pittman, pejabat Kepala Polisi Capitol AS mengemukakan tersangka masuk ke dalam kompleks kemudian menabrak barikade dan keluar dari kendaraan sembari menerjang petugas dengan pisau.
"Dengan sangat berat hati saya mengumumkan salah satu petugas kami telah meninggal karena luka-lukanya," katanya dalam konferensi pers.
Polisi mengidentifikasi petugas yang terbunuh itu adalah William "Billy" Evans, seorang veteran dan ayah dari dua anak. Para pejabat mengatakan petugas lainnya dalam kondisi stabil.
"Tampaknya tidak ada kaitannya dengan terorisme, tetapi jelas kami terus menyelidikinya," kata Robert Contee, pejabat Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi di Jakarta Tinggi, Polisi Bubarkan Aksi Massa 1812