Prancis mengumumkan penutupan sekolah selama tiga minggu dan larangan perjalanan domestik selama satu bulan, Jumat (2/4/2021) waktu setempat. Seperti dilaporkan Al Jazeera, upaya tersebut dilakukan untuk memerangi penyebaran virus corona. (AP/Francois Mori)
Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional pada Kamis (1/4/2021) malam, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pembatasan tersebut diperlukan saat "epidemi semakin cepat". (AP/Francois Mori)
“Kita akan kehilangan kendali jika tidak bergerak sekarang. Kami akan menutup taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah selama tiga minggu," lanjutnya seraya mengingatkan aturan jam malam nasional pukul 7 malam - 6 pagi yang akan tetap diberlakukan. Kebijakan lainnya adalah pembatasan perjalanan domestik. (AP/Francois Mori)
Macron telah berusaha untuk menghindari penguncian skala besar ketiga sejak awal tahun. Presiden berusia 43 tahun itu bertaruh bahwa jika bisa mengarahkan Prancis keluar dari pandemi tanpa karantina nasional lagi, dia akan memberi ekonomi kesempatan untuk pulih dari kemerosotan tahun lalu. (AP/Francois Mori)
Kepada BFMTV/RMC pada Rabu (31/3), Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengatakan bahwa dia pikir sudah waktunya untuk menutup sekolah di negara itu. Semua itu sebagai upaya untuk membatasi kontak sosial dan menghentikan penyebaran Covid-19. (AP/Francois Mori)
Hidalgo mencatat, sudah ada 20.000 anak di Paris yang tidak dapat menghadiri kelas karena sakit. Selain itu, anak-anak tersebut juga dipulangkan karena wabah Covid-19. (AP/Francois Mori)