
Sederet Fakta ZA, Teroris yang Serang Mabes Polri

4. ZA Masuk Lewat Pintu Belakang Mabes Polri
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan bahwa ZA bisa masuk ke Mabes Polri dengan membawa senjata, karena dia dianggap petugas jaga sebagai masyarakat biasa yang membutuhkan layanan polisi.
Tak ada yang tahu ZA bakal nekat menyerang. ZA masuk lewat pintu belakang pintu pejalan kaki Mabes Polri. Dugaan polisi, Zakiah menyimpan senjata di bagian tubuhnya.
"Yang bersangkutan masuk di pintu belakang dan seperti biasa seakan-akan masuk seperti masyarakat yang memiliki kebutuhan pelayanan Polri. Masuk dan tiba-tiba melakukan aksinya di pos pengamanan bagian depan," kata Rusdi di Mabes Polri, Kamis (1/4/2021) kemarin.
"Dimungkinkan dia memasukkan (senjata) di bagian tubuhnya, entah di pinggang atau di mananya. Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," kata Rusdi melanjutkan.
5. Menembak Menggunakan Airgun
Dalam aksi penyerangan ZA terlihat menodongkan pistol ke personel pos jaga menggunakan air gun. Dia menggenggam pistol air gun BB bullet cal (kaliber peluru) 4,5 mm.
Peluru air gun sempat dilepaskannya enam kali ke arah polisi di pos jaga gerbang depan Mabes Polri. "Senjatanya jenis airgun," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada detikcom, Kamis (1/4/2021).
Air gun menggunakan mekanisme tekanan CO2 untuk melepaskan peluru. Material peluru air gun adalah gotri seberat 1 hingga 1,5 gram. Muntahan peluru dari benda berbahaya ini cukup kuat, bisa menembus kaca atau triplek, bisa pula membunuh manusia.
6. Tak ada Polisi yang Terluka
Meskipun ZA sempat melepaskan enam kali tembakan dari senjata yang digunakannya, namun tembakannya tidak ada yang mengenai polisi.
"Alhamdulillah tidak ada petugas yang terluka dengan aksi ZA kemarin," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Kamis (1/4/2021).
7. Polisi Tembak Mati ZA
Sebagaimana diketahui, Zakiah ditembak mati polisi. Sebenarnya, polisi tidak berniat menembak mati Zakia di jantungnya.
"Awalnya ingin melumpuhkan," kata Brigjen Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021).
(mij/mij)[Gambas:Video CNBC]