Sederet Fakta ZA, Teroris yang Serang Mabes Polri

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 April 2021 12:10
Seorang terduga teroris  ditembak saat menyerang Mabes Polri. (Dok;Ist)
Foto: Seorang terduga teroris ditembak saat menyerang Mabes Polri. (Dok;Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perempuan berusia 25 tahun berinisial ZA baru-baru ini menggegerkan publik karena aksinya yang menyerang Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (31/3/2021).

Fakta-fakta soal ZA mulai terkuak, mulai dari senjata yang digunakan untuk menyerang hingga pendidikan yang ia tempuh.

Berikut adalah sederet fakta mengenai ZA, terduga lone wolf (beraksi tanpa kelompok) yang terpedaya ideologi ISIS, dihimpun dari pemberitaan detikcom:

1. Di Drop Out (DO) dari Kampusnya

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma, Irwan Bastian mengatakan ZA pernah menjadi mahasiswa S1 angkatan 2013 Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi.

"Saudari berinisial ZA memang benar pernah kuliah di Gunadarma," ujarnya pada Kamis (1/4/2021).

Kendati demikian, ZA hanya aktif di tiga semester pertama. Indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diperolehnya mencapai 3,2 dan 3,1. Usai semester V, dia tidak aktif kuliah. Otomatis, ZA kena DO.

2. Sering Ganti Nomor Ponsel

Diketahui bahwa ZA sering mengganti nomor ponsel. Hal ini disampaikan langsung oleh Kasdi, Ketua RT lingkungan rumah di mana ZA tinggal. Yang ternyata ZA juga sulit dihubungi kakak-kakaknya.

"Kalau ZA ngontak saudaranya bisa. Nomornya gonta-ganti. Almarhumah ini nomor HP-nya gonta-ganti. Dilacak nggak ketemu, kata kakaknya gitu," ujar Kasdi saat ditemui di kawasan Jakarta Timur kemarin Kamis (1/4/2021).

3. Sebelum Menyerang Pamit ke Ibunda

Pada saat hari penyerangan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021), ZA pada pagi harinya terlebih dahulu kepada orang tuanya untuk keluar rumah.

Tidak menyangka, ternyata ZA pergi untuk melakukan serangan ke Mabes Polri pada sore harinya.

"Jam 08.30 WIB keluar (rumah) katanya, 'Mah, saya mau keluar sebentar.' Tapi sampai seharian sampai magrib, sampai meninggal itu nggak ada kabar," ujar Kasi, Ketua RT di lingkungan rumah ZA tinggal.

4. ZA Masuk Lewat Pintu Belakang Mabes Polri

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan bahwa ZA bisa masuk ke Mabes Polri dengan membawa senjata, karena dia dianggap petugas jaga sebagai masyarakat biasa yang membutuhkan layanan polisi.

Tak ada yang tahu ZA bakal nekat menyerang. ZA masuk lewat pintu belakang pintu pejalan kaki Mabes Polri. Dugaan polisi, Zakiah menyimpan senjata di bagian tubuhnya.

"Yang bersangkutan masuk di pintu belakang dan seperti biasa seakan-akan masuk seperti masyarakat yang memiliki kebutuhan pelayanan Polri. Masuk dan tiba-tiba melakukan aksinya di pos pengamanan bagian depan," kata Rusdi di Mabes Polri, Kamis (1/4/2021) kemarin.

"Dimungkinkan dia memasukkan (senjata) di bagian tubuhnya, entah di pinggang atau di mananya. Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," kata Rusdi melanjutkan.

5. Menembak Menggunakan Airgun

Dalam aksi penyerangan ZA terlihat menodongkan pistol ke personel pos jaga menggunakan air gun. Dia menggenggam pistol air gun BB bullet cal (kaliber peluru) 4,5 mm.

Peluru air gun sempat dilepaskannya enam kali ke arah polisi di pos jaga gerbang depan Mabes Polri. "Senjatanya jenis airgun," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada detikcom, Kamis (1/4/2021).

Air gun menggunakan mekanisme tekanan CO2 untuk melepaskan peluru. Material peluru air gun adalah gotri seberat 1 hingga 1,5 gram. Muntahan peluru dari benda berbahaya ini cukup kuat, bisa menembus kaca atau triplek, bisa pula membunuh manusia.

6. Tak ada Polisi yang Terluka

Meskipun ZA sempat melepaskan enam kali tembakan dari senjata yang digunakannya, namun tembakannya tidak ada yang mengenai polisi.

"Alhamdulillah tidak ada petugas yang terluka dengan aksi ZA kemarin," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Kamis (1/4/2021).

7. Polisi Tembak Mati ZA

Sebagaimana diketahui, Zakiah ditembak mati polisi. Sebenarnya, polisi tidak berniat menembak mati Zakia di jantungnya.

"Awalnya ingin melumpuhkan," kata Brigjen Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular