Daftar Wilayah yang Pakai Vaksin AstraZeneca, DKI Juga!

Lynda Sari H, CNBC Indonesia
31 March 2021 12:20
A nurse assistant prepares a dose of the Oxford-AstraZeneca vaccine for COVID-19 during a priority vaccination program for health workers at a community medical center in Sao Paulo, Brazil, Wednesday, Feb. 3, 2021. (AP Photo/Andre Penner)
Foto: Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 (AP Photo/Andre Penner)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia. Vaksin AstraZeneca ini didapat dari skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut 1,1 juta vaksin AstraZeneca sudah disebar ke 7 wilayah. Paling banyak digunakan di Jawa Timur dan Bali.

"Kita tahu bahwa jumlah distribusi terbesar dari vaksin AstraZeneca ini adalah pada provinsi Jawa Timur dan Bali," jelas dr Nadia dalam siaran pers 'Penjelasan KIPI Terkait Vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Covax Facility', Selasa (30/3/2021).

Berikut 7 wilayah yang menerima vaksin Corona AstraZeneca.

Jawa Timur
Nusa Tenggara Timur
Kepulauan Riau
Sulawesi Utara
Maluku
DKI Jakarta
Bali

Terkait efek samping vaksin AstraZeneca, dr Nadia menegaskan sejauh ini tak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius. Sesuai dengan uji klinis vaksin AstraZeneca di fase I, II, dan III.

"Di mana sampai saat ini proses pemberian vaksinasi dengan menggunakan AstraZeneca masih tetap berlangsung dan dijalankan. Tidak ditemukan KIPI yang berat pasca penyuntikan vaksin astraZeneca," tegasnya.

"1-10 persen penerima vaksin dari hasil uji klinis yang kita dapatkan, demam di atas 39 derajat Celcius, bengkak, sakit di tempat suntikan adalah efek samping yang biasa ditemukan pada vaksin AstraZeneca," pungkasnya.

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) menjelaskan efek samping yang paling banyak ditemui masih dalam kategori ringan.
"Paling banyak pusing, demam, mual, nyeri otot," jelas Prof Hindra saat dihubungi detikcom Selasa (30/3/2021).

Sementara masa interval vaksin AstraZeneca disarankan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) 8 minggu. Hal ini dikarenakan antibodi terbentuk lebih baik saat pemberian dosis kedua diberikan lebih lama.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Astrazeneca Siap Edarkan Vaksin Covid-19 Akhir Tahun 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular