
BP Jamsostek Bakal Ikut Nimbrung di SWF RI

Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek akan mengubah strategi investasinya di tahun ini. Ada lima strategi investasi yang akan ditempuh untuk menjaga hasil investasi tetap tumbuh.
Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo mengatakan, salah satunya ikut membantu negara dengan masuk ke Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yaitu Indonesia Investment Authority (INA).
"Dengan adanya SWF kami melihat kami bisa berkontribusi kepada Pemerintah di SWF dengan meningkatkan alokasi dan investasi pada instrumen investasi langsung," ujarnya dalam rapat Kerja Komisi IX DPR RI, Selasa (30/3/2021).
Menurutnya, BP Jamsostek akan segera berkoordinasi dengan INA untuk melihat instrumen apa yang bisa dijadikan untuk investasi. Apalagi banyak rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh INA.
"Karena kami melihat SWF nantinya punya banyak project-project, kita akan lihat apakah kita bisa masuk ke SWF khususnya untuk program JHT (Jaminan Hari Tua) dan JP (Jaminan Pensiun) yang memang jangka panjang kewajibannya," kata dia.
Kemudian, BP Jamsostek juga akan melakukan rebalancing. Rebalancing akan dilakukan untuk instrumen deposito, saham, dan reksa dana ke instrumen obligasi.
"Karena kita tahu dengan BI rate 3,5%, deposito bank-bank juga turun sehingga ini akan menarik ke bawah yield dari portofolio kami. Sehingga kita akan rekomposisi, rebalancing, tentu saja tidak semuanya, agar yield yang kita hasilkan bisa optimum," jelasnya.
Selanjutnya, mengubah alokasi aset terutama JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan). Program ini akan segera diluncurkan dan investasi asetnya akan dilakukan di instrumen jangka pendek seperti di deposito dan obligasi Pemerintah.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan Panduan Jamsostek Bagi Pemdes