
Kemenhub Sebut 89% Warga Nurut Tak Mudik Lebaran, Yakin?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan survei tentang persepsi masyarakat terhadap pergerakan perjalanan pada saat Idul Fitri. Hasilnya cukup membuat terkejut.
Pasalnya, hasil survei yang dilakukan secara online oleh Balitbang Kemenhub bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan lembaga media itu, menemukan mayoritas warga nurut dengan pemerintah tidak akan pulang kampung. Jika mudik dilarang, 89% masyarakat tidak akan mudik sementara 11% tetap melakukan mudik atau liburan.
Survei ini dilakukan secara online oleh Balitbang Kemenhub bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan lembaga media. Survei diikuti oleh 61.998 responden, yang berprofesi sebagai karyawan swasta (25,9%), dengan sisanya PNS, mahasiswa, BUMN, wiraswasta, ibu rumah tangga dan lainya.
Sementara itu, Kemenhub meminta masukan dari berbagai pihak termasuk pengamat transportasi, sosiolog dan stakeholders lainnya. Masukan ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun aturan terkait pengendalian transportasi maupun sanksinya jika ada pelanggaran.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan Kementerian Perhubungan sebenarnya mendukung mudik. Namun disertai pertimbangan antisipasi lonjakan Covid-19 dan hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri.
"Sebagai tindak lanjutnya, saat ini kami tengah menyusun aturan pengendalian transportasi yang melibatkan berbagai pihak," kata Budi.
Larangan mudik akan berlaku pada 6 hingga 17 Mei 2021. Sebelum dan sesudah tanggal itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, kecuali benar-benar dalam keadaan mendesak dan perlu.
Estimasi jumlah pemudik saat ada larangan mudik secara nasional sebesar 27,6 juta orang. Dengan tujuan daerah Jawa Tengah 37%, Jawa Barat 23% dan Jawa Timur 14%.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yang Mudik...Yang Mudik, Tiket Kereta Sudah Sold Out 20%