Pedagang Frustrasi Harga Daging Sapi Melonjak Setiap Tahun!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 March 2021 18:10
Daging Sapi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Daging Sapi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi mengambil langkah untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 80 ribu ton, tujuan bisa jadi substitusi daging sapi sehingga lonjakan harga daging sapi bisa ditekan jelang Bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Pedagang pasar menilai jalan pintas ini seharusnya diambil ketika kondisi darurat, bukan berlangsung setiap tahun.

"Mendag atau Mentan lemah koordinasi dengan stakeholder, dengan pedagang lemah, dengan pengusaha lokal lemah, dengan RPH (rumah pemotongan hewan) lemah," kata Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/3/21).

Lemahnya koordinasi menjadi penyebab tidak jelasnya kebutuhan impor sejak jauh-jauh hari. Ketika waktu kebutuhan tiba, terkesan kaget karena kebutuhan dari dalam negeri tidak mencukupi. Padahal, Ramadhan dan Idul Fitri merupakan acara tahunan yang berlangsung setiap tahun, sehingga persiapannya pun seharusnya tepat,

"Karena kita nggak punya grand design pangan khususnya sapi yang baik. Kalau grand design baik, kuartal I dari mana, kuartal II perlu penguatan disana, itu kalau serius," jelasnya.

Tidak adanya rencana yang jelas membuat daging sapi terus menjadi komoditas impor setiap tahun. Walau sudah menggunakan skema ini, harganya tetap melonjak tinggi, yakni mencapai Rp 140 ribu/Kg. Bukan tidak mungkin harganya bisa terus naik.

"Ritme tahunan menjelang Ramadhan biasanya harga tinggi, daging sapi 5 hari atau seminggu sebelum puasa dan setelah lebaran, itu tinggi. Potensi harganya naik terbuka, iya," kata Abdullah.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Daging Terbang, Puluhan Perusahaan Sapi di RI Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular