Harga Daging Terbang, Puluhan Perusahaan Sapi di RI Bangkrut

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 January 2021 17:20
Peternakan Sapi PT. Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) (CNBC Indonesia/Irvin Avriano Arief)
Foto: Peternakan Sapi PT. Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) (CNBC Indonesia/Irvin Avriano Arief)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya harga daging sapi dalam beberapa bulan terakhir membuat pelaku usaha di peternakan sapi banyak yang harus gulung tikar. Pelaku usaha tidak kuat harus menanggung kerugian akibat melonjaknya harga sapi dari Australia, sementara untuk menjualnya di dalam negeri juga kesulitan karena sudah terlalu tinggi di atas jangkauan daya beli konsumen.

Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Joni P. Liano mengungkapkan bahwa hampir 50% anggotanya sudah gulung tikar.

"Anggota kami ada 42 perusahaan, yang masih aktif sekitar 22, jadi 50% lah," kata Joni kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/1/21).

Kenaikan harga sapi hidup memaksa pengusaha untuk menaikkan harga. Namun, itu tidak mudah karena masyarakat sudah terbiasa dengan standar harga yang ada. Apalagi di tengah menurunnya daya beli masyarakat. Alhasil, harganya masih sama namun ada kerugian yang ditanggung.

"Sudah ada yang tutup, nggak kuat mensubsidi. Jadi teman-teman sebetulnya sekarang mensubsidi. Sekarang harga naik terus, makin dalam subsidinya, anggota saya nggak kuat, ada yang stop, konsekuensi stop ruginya besar. Daripada rugi berlanjut dia terpaksa stop," sebutnya.

Kerugian itu karena pelaku usaha memiliki tanggungan di peternakan, yakni biaya operasional seperti pakan yang sudah dibeli, pegawai dan lainnya. Sebagai pengimpor dan peternak, pelaku usaha ini juga mengembangkan sapi  feedlot atau proses penggemukan selama 120 hari.

"Satu ekor digemukkan selama 120 hari dikali Rp35 ribu per hari berarti Rp 4 juta. Kita impor sapi 600-700 ribu ekor per tahun. Dikalikan aja, berati Rp 2,4 triliun itu pergerakan ekonomi di pedesaan, belum logistik ketika kapal bongkar setiap truk terisi 12 ekor, sewanya kalau Rp 600 ribu aja sudah berapa ribu truk. Bayangkan berapa keluarga ternafkahi. Beda dengan daging sapi beku, dari pelabuhan langsung ke cold storage, beres," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pedagang Frustrasi Harga Daging Sapi Melonjak Setiap Tahun!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular