
Bos IMA: Investor Hilirisasi Batu Bara Harus Dibuat Nyaman

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Indonesia Mining Association Ido Hutabarat mengatakan pemerintah harus memberikan insentif bagi investor hilirisasi batu bara. Pasalnya, sebagai bisnis yang baru, nilai investasi pada gasifikasi batu bara sangat besar dan memiliki risiko tinggi.
"Biaya investasi hilirisasi di PTBA mencapai US$ 2,2 miliar dan sama perusahaan lain bisa total sampai US$ 10 miliar. Ada risiko teknologi berhasil atau tidak yang menjadi tanggungan investor 100%," ujar Ido Hutabarat dalam CNBC Indonesia Mining Forum dengan Tema "Prospek Industri Minerba 2021", Rabu (24/3/2021).
Menurutnya, investor hilirisasi batu bara harus diyakinkan bahwa pasar dari produk ini memang benar-benar ada. "Untuk pasar domestik sebenarnya bisa lebih mudah lewat intervensi pemerintah," ujarnya.
Selanjutnya, dia menilai perlunya ada segmentasi dalam industri hilirisasi batu bara. Misalnya, dia menyebut, PTBA melakukan hilirisasi dengan output gas, sementara KPC menghasilkan metanol dan Arutmin menghasilkan amoniak.
"Perlu dukungan pemerintah dengan diberikan insentif royalti 0% untuk produk batu bara hilirsasi dan tax insentif," jelasnya.
"Yang penting juga adalah rencana jangka panjang 20 tahun ke depan bagaimana. Penggunaan batu bara apakah tidak akan terjadi kompetisi dengan kompor listrik sehingga investasi jalan baik dan ada returnnya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Ido Hutabarat meminta agar hilirisasi batu bara dipercepat agar ada nilai tambah dalam industri ini. "Jadi sudah saatnya kita tidak jual tanah air saja," ujarnya
Menurutnya, sebagian besar produk yang diimpor oleh Indonesia sebenarnya bisa disubstitusi dengan produk hasil hilirisasi batu bara. Misalnya gasifikasi batu bara dapat menghasilkan gas dan mengurangi impor LPG yang terjadi selama ini.
"Gasifikasi dme dan kokas sehingga terjadi nilai tambah yang hasilkan penghasilan tambahan dan kurangi impor gas dan metanol. Mineral juga kita sudah mulai memanfaatkan mineral ini untuk produksi sendiri dalam negeri," ujar Ido yang juga merupakan Direktur PT Bumi Resources Tbk, produsen batu bara terbesar di Indonesia
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Angkat Lagi Isu Hilirisasi Batu Bara, Begini Katanya