
Jangan Iri! Bansos Jutaan Rupiah Biden Cair Hari Ini di AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Joe Biden dijadwalkan mulai mendistribusikan "stimulus jumbo" hari ini, Rabu (24/3/2021). Sebagaimana diketahui, pekan lalu AS telah mengetok stimulus fiskal US$ 1,9 triliun atau setara Rp 27.000 triliun.
Melansir Reuters, untuk tahap pertama, bantuan akan dikirimkan ke 100 penerima dalam bentuk kiriman cek dan transfer ke rekening. Dengan program "bansos" ini, warga AS dipastikan akan mendapat bantuan sosial sebesar US$ 1.400 (Rp 19,6 juta) per kepala keluarga.
Namun mereka yang mendapat bansos ini bukan orang sembarang. Ada syarat seperti berpenghasilan di bawah US$ 200 ribu per tahun.
Tak hanya bantuan langsung kepada warga yang terdampak, paket superjumbo tersebut menyediakan pembayaran lain sebesar US$ 350 miliar. Ini akan disalurkan dalam bentuk bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal, perluasan kredit pajak anak dan peningkatan pendanaan untuk distribusi vaksin.
"Jika kita semua melakukan pekerjaan yang menjadi bagian kita, negara ini akan segera divaksinasi, ekonomi kita akan membaik, anak-anak kita akan kembali ke sekolah, dan kita akan membuktikan sekali lagi bahwa negara ini dapat melakukan apa saja," kata Biden dalam pidatonya.
Selain itu, presiden asal negara bagian Delaware itu menyatakan bahwa administrasinya akan memastikan dosis vaksin Covid-19 dapat tersedia untuk seluruh populasi negara pada 1 Mei mendatang. Biden juga disebut tengah menggodok stimulus lain untuk infrastruktur yang tak kalah jumbo hingga US$ 3 triliun dari kenaikan pajak perusahaan dan orang kaya AS.
Sebelumnya stimulus raksasa ini sempat ditolak oleh seluruh anggota parlemen dari Partai Republik, oposisi Biden. Mereka menilai stimulus ini terlalu besar dan membebani keuangan negara.
Perekonomian AS sempat menurun akibat serangan Covid-19 yang menjangkiti negara adidaya itu. Tercatat PDB negara itu turun 4,3% pada 2020 lalu.
Selain itu AS sendiri mencatatkan jumlah kasus Covid-19 yang sangat besar. Ekonomi terbesar di dunia itu mencatatkan lebih dari 30 juta kasus Covid-19 dengan 543 ribu kematian.
Hal ini membuat AS berada di predikat negara dengan kasus Covid-19 terbanyak sekaligus kematian akibat corona terbanyak di dunia. Namun saat ini, kasus mengalami penurunan dengan sejumlah aturan ketat yang diberlakukan, termasuk kewajiban masker.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stimulus Jilid II AS Siap Rilis