Jokowi Wujudkan Proyek Impian Soeharto yang Mentok di SBY

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 March 2021 09:48
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021).

Berbicara saat memberikan sambutan, Jokowi menginginkan agar proyek bernilai lebih dari Rp 2 triliun ini tidak sia-sia. Kepala negara ingin proyek ini memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.

"Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai, tapi untuk masuk ke rumah tangga ini terkendala karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas," kata Jokowi.


Jokowi meminta seluruh pemangku kepentingan terkait bisa mengatur manajemen operasional SPAM Umbulan. Bukan hanya Bupati maupun Walikota di wilayah terkait, melainkan juga Kementerian PUPR dan swasta.

"Siapa mengerjakan apa, siapa tanggung jawab di mana, sehingga proyek gede yang memakan biaya Rp 2,056 triliun ini betul-betul bisa maksimal digunakan, dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.

Jokowi lantas mencontohkan sejumlah proyek yang pernah sia-sia. Pemerintah tak ingin, pembangunan infrastruktur yang digenjot justru tidak memiliki manfaat yang masif bagi masyarakat.

"Ada waduk gede banget, irigasi primer sudah disiapkan, tapi untuk yang sekunder dan tersier tidak ada. Terus airnya sampai ke sawah lewat mana," katanya.

"Ini juga sama kalau gak di lapagan, saya ini ke lapangan melihat. Selesaikan secepat-cepatnya sehingga apa yang telah kita bangun dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha," tegasnya.

Proyek ini pertama kali dicanangkan di era Presiden Soeharto sejak 1973 silam. Kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali melanjutkan proyek pada 2010.

SPAM Umbulan merupakan proyek sistem penyediaan air pertama yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan masuk dalam proyek Strategis Nasional dan Proyek Prioritas.

Meski demikian, kala itu proyek ini tidak mendapatkan minat lebih dari sektor swasta. Proyek SPAM Umbulan, akhirnya kembali dilanjutkan di era pemerintahan Presiden Jokowi.

Proyek ini menelan memakan biaya hingga Rp 2,05 triliun yang digarap oleh PT Meda Adhya Tirta Umbulan yang merupakan konsorsium PT Medco Gas Indonesia dan PT Bangun Cipta Kontraktor.

Investasi proyek SPAM Umbulan bertujuan mengalirkan air curah dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 liter air per detik dengan jaringan sistem transmisi dari mata air Umbulan ke lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Provinsi Jawa Timur, yaitu masing-masing PDAM Surabaya (1.000 liter per detik), PDAM Kabupaten Pasuruan (410 liter per detik), PDAM Kota Pasuruan (110 liter per detik), PDAM Kota Sidoarjo (1.200 liter per detik), dan PDAM Kota Gresik (1.000 per detik).

Hal ini membuat SPAM Umbulan akan mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 92.3 km melewati 16 titik pasokan.

Skema yang digunakan dalam proyek ini adalah Built Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi selama 25 tahun, meliputi pekerjaan desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, pembiayaan sarana pengelolaan dan iaringan transmisi.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article SPAM: Proyek Impian Soeharto, Mentok di SBY Dieksekusi Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular