6,58 Juta Dosis Vaksin Disuntikkan, Tapi RI Masih Ketinggalan

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
19 March 2021 13:08
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima vaksin Covid-19 dosis kedua (Dok. Setwapres)
Foto: Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima vaksin Covid-19 dosis kedua (Dok. Setwapres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang melawan pandemi Covid-19 belum selesai. Amunisi yang digunakan negara-negara di dunia adalah vaksin. Program vaksinasi sudah berjalan di banyak negara sejak awal tahun. Namun salah satu vaksin yang dipakai untuk imunisasi menuai masalah. 

Adalah vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca yang membuat publik gempar. Penggunaan vaksin ini di Eropa dihentikan untuk sementara waktu. Pemicunya adalah efek samping serius yang dilaporkan oleh beberapa orang pasca menerima suntikan vaksin ini. 

Lebih 5 juta orang di Eropa telah menerima vaksin AstraZeneca. Dari angka tersebut setidaknya ada 30 kasus tromboemboli atau pembekuan darah telah dilaporkan.

Kasus ini menjadi gempar setelah salah seorang wanita asal Austria berusia 49 tahun meninggal karena pembekuan darah yang parah. Sementara seorang wanita berusia 35 tahun juga mengalami emboli paru dan mulai pulih. Emboli paru adalah penyakit paru-paru akut yang disebabkan oleh penggumpalan darah.

Di Benua Biru setidaknya ada tujuh negara yang menghentikan sementara vaksinasi Covid-19 yang menggunakan produk AstraZeneca. Negara-negara tersebut antara lain Norwegia, Islandia, Bulgaria, Luksemburg, Estonia, Lituania, dan Latvia.

Sementara itu untuk Austria dan Italia telah mengatakan bahwa mereka akan berhenti menggunakan batch vaksin tertentu sebagai tindakan pencegahan. Di saat program vaksinasi menuai masalah dan belum 'clear', kasus Covid-19 kembali melonjak di Eropa dan membuat beberapa negara kembali melakukan lockdown.

Sampai saat ini di Indonesia vaksin yang digunakan masih buatan Tiongkok yaitu CoronaVac. Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal Negeri Tirai Bambu yang saat SARS juga mengembangkan vaksin serupa. Perusahaan tersebut adalah Sinovac. 

Vaksinasi di Indonesia terus berjalan. Sejak pertengahan bulan Februari hingga kemarin total vaksin yang sudah disuntikkan di Indonesia mencapai 6,58 juta dosis. Di saat yang sama kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia sudah hampir tembus 1,5 juta.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia baru mencakup 2,4% dari populasi jika mengacu pada angka sementara tersebut. Indonesia masih tertinggal dari India, Russia, China dan Bangladesh dari segi vaksinasi. Padahal proporsi kasus Covid-19 di Indonesia terhadap total populasi masih lebih tinggi dari China dan Bangladesh. 

Jika masyarakat Indonesia yang ditargetkan untuk menerima vaksin Covid-19 adalah sebanyak 180 juta jiwa dan satu orang membutuhkan dua kali suntikan vaksin maka total vaksin yang dibutuhkan mencapai 360 juta dosis. 

Apabila target tersebut ingin selesai dalam satu tahun maka per harinya harus ada 500 ribu orang yang disuntik vaksin. Namun dengan laju saat ini tentulah masih jauh dari target. Baru 1,83% vaksin yang sudah disuntikkan ke masyarakat dari target.

Dengan kasus Covid-19 yang terus meningkat dan virus yang terus bermutasi, laju vaksinasi di Tanah Air perlu dipercepat. Selain itu pasokan vaksin Covid-19 yang mencukupi dan aman juga harus segera di sediakan. Untuk saat ini Indonesia masih ketinggalan dengan negara lain dan targetnya sendiri. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kaji Hapus Bukti Vaksinasi Covid Sebagai Syarat Perjalanan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular