Vaksinasi Covid-19 Bermasalah, Sentimen Bisnis Balik Arah?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 March 2021 15:17
Warga lansia memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covi-19 di Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga lansia memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covi-19 di Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Namun ingat, survei tersebut dilakukan di bulan Februari, ketika vaksinasi belum menemukan permasalahan seperti sekarang. Belakangan ini semakin banyak negara terutama di Eropa yang memutuskan untuk menghentikan sementara vaksinasi Covid-19 menggunakan produk yang dikembangkan oleh AstraZeneca.

Kabar menghebohkan datang dari pengembang vaksin Covid-19 asal Inggris yaitu AstraZeneca. Setelah dilaporkan menimbulkan efek samping yang serius, beberapa negara terutama di Eropa memutuskan menghentikan sementara program vaksinasi yang menggunakan vaksin Oxford dan AstraZeneca.

Di Benua Biru setidaknya ada tujuh negara yang menghentikan sementara vaksinasi Covid-19 yang menggunakan produk AstraZeneca. Negara-negara tersebut antara lain Norwegia, Islandia, Bulgaria, Luksemburg, Estonia, Lituania, dan Latvia.

Sementara itu untuk Austria dan Italia telah mengatakan bahwa mereka akan berhenti menggunakan batch vaksin tertentu sebagai tindakan pencegahan.

Melansir CNBC Internasional, regulator obat Eropa yakni European Medicines Agency (EMA) menekankan bahwa tidak ada indikasi serius dari suntikan vaksin yang menyebabkan pembekuan darah.

EMA mengakui beberapa negara anggota telah menghentikan penggunaan suntikan Oxford/AstraZeneca tetapi mengatakan inokulasi dapat terus diberikan sementara penyelidikan kasus pembekuan darah sedang berlangsung.

Sekitar 5 juta orang di Eropa telah menerima vaksin Oxford/AstraZeneca. Dari angka tersebut setidaknya ada 30 kasus tromboemboli atau pembekuan darah telah dilaporkan.

Peristiwa ini menjadi ancaman yang serius bagi sentimen dan aktivitas bisnis tentunya. Apabila vaksinasi benar-benar dihentikan untuk waktu yang tidak diketahui semetara vaksin ini digunakan di lebih dari 30 negara serta pasokan vaksin global masih sangat terbatas maka optimisme pelaku ekonomi akan pemulihan ekonomi bisa surut. 

Mobilitas masih akan terbatas sehingga impian untuk bangkit bisa tersendat. Ke depan aktivitas global masih menemui jalan terjal dan berbatu untuk kembali seperti sediakala.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular