Terus Melandai, Kasus Aktif Covid-19 RI Turun ke 134.000

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 March 2021 16:15
Vaksin lansia di Lippo Mal Puri Indah, Jakarta Barat, Selasa (9/3/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Vaksin lansia di Lippo Mal Puri Indah, Jakarta Barat, Selasa (9/3/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus aktif virus corona (Covid-19) di Indonesia melanjutkan penurunan yang didorong oleh tingkat kesembuhan yang tinggi.

Berdasarkan data Kementerian kesehatan, kasus Covid-19 pada hari ini, Selasa (16/3/2021) hingga pukul 12.00 WIB bertambah 5.414 orang. Pertambahan ini membuat total kasus konfirmasi positif di Indonesia menembus 1,43 juta.

Namun kabar gembiranya, jumlah pasien sembuh lebih banyak, yakni 7.716 orang sehingga totalnya menjadi 1,259 juta orang.

Adapun kasus meninggal bertambah 180 orang sehingga total menjadi 38.753 orang. Dengan jumlah tersebut, maka kasus aktif turun 2.482 menjadi 134.042 orang per hari ini.

Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengklaim bahwa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro turut berdampak kepada terkendalinya pandemi Covid-19 di tanah air. Demikian disampaikan Doni dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus aktif Covid-19 per hari ini sebesar 9,72%. Angka itu lebih rendah dibandingkan rata-rata global adalah 17,34%.

"Kalau kita lihat data yang ada, ketika terjadi kasus aktif yang tinggi Januari-Februari, BOR rumah sakit hampir 100% di sejumlah provinsi, maka angka kematian dokter dan tenaga kesehatan pun meningkat. Setelah ada PPKM Mikro, kasus aktif mengalami penurunan, kematian dokter dan nakes juga mengalami penurunan," ujar Doni.

Ia mengungkapkan, pemerintah belajar dari lonjakan kasus aktif yang terjadi setiap libur panjang. Oleh karena itu, pemerintah melarang ASN hingga prajurit TNI keluar kota. Pemerintah juga meminta Kadin mengimbau agar pegawai swasta tidak keluar kota.

"Ini efektif," kata Doni.

Lebih lanjut, Kepala BNPB itu bilang kalau upaya pengendalian Covid-19 yang terbaik adalah melibatkan masyarakat. PPKM Mikro melibatkan kepala desa/lurah hingga ketua RT.

"Kalau ini bisa kita pertahankan dan konsisten, RT kita saat ini 1,03 %. Kalau sudah bisa mengendalikan di bawah 1%, artinya Covid-19 tetap ada, tetapi kita bisa lebih leluasa untuk melakukan aktivitas," ujar Doni.

"Di sinilah peran kita semua bagaimana bisa melakukan pengendalian dengan baik. Gas dan rem yang selalu diingatkan oleh presiden ketika kasus aktif naik maka tekan rem, ketika kasus aktif melandai kita bisa tekan gas lebih dalam lagi. Ini adalah semata-mata strategi agar bisa mengurangi masyarakat terpapar Covid-19 tapi juga mencegah agar tidak terpapar PHK," lanjutnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular