
Ciatt.. Biden Beraksi, Pajak Orang Kaya AS Bakal Naik Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merencanakan kenaikan pajak federal (pemerintah pusat) di Amerika Serikat (AS). Ini merupakan yang pertama sejak 1993.
Pajak di AS terpisah antara pemerintah federal, negara bagian dan lokal. Biden akan menaikkan pajak untuk memberi insentif baru ke ekonomi AS setelah stimulus US$ 1,9 juta triliun disahkan pekan lalu.
Melansir Yahoo News, yang mengutip Bloomberg, kenaikan pajak disebut bakal besar-besaran, menyasar perusahaan dan warga AS bepenghasilan tinggi. Berbeda dari stimulus US$ 1,9 triliun, insentif baru tak akan bergantung dari utang pemerintah sebagai sumber utama.
Untuk pemerintahan Biden, ini akan jadi kesempatan untuk membiayai infrastruktur, program perubahan iklim, dan menolong warga miskin AS. Ini juga akan jadi reformasi dalam sistem pajak AS, yang disebut Partai Demokrat pendukung Biden, penuh dengan ketidakadilan sistem.
"Proposal kenaikan akan berasal dari kampanye Biden (dalam Pilpres 2020)," tulis media itu mengutip empat orang sumber yang familiar dengan isu ini, dilansir Selasa (16/3/2021).
Kenaikan kemungkinan akan mencakup pencabutan undang-undang perpajakan Presiden Donald Trump yang menguntungkan perusahaan dan individu kaya. Kemudian, perubahan lain untuk membuat kode pajak lebih progresif.
"Meningkatkan tarif pajak perusahaan menjadi 28% dari 21%. Mengupas kembali preferensi pajak untuk apa yang disebut bisnis pass-through, seperti perseroan terbatas atau kemitraan," jelas sumber.
"Menaikkan tarif pajak penghasilan pada individu yang berpenghasilan lebih dari US$ 400.000. Memperluas jangkauan pajak properti untuk individu yang berpenghasilan setidaknya US$ 1 juta per tahun."
Namun langkah Biden ini tampaknya akan menjalani ujian yang berat di parlemen AS. Kebijakan ini diprediksi pengamat akan menguji kemampuan Biden untuk merayu Partai Republik, oposisinya.
Ini juga termasuk kemampuan Demokrat untuk tetap satu suara mendukung Biden. Pasalnya kenaikan pajak akan menjadi kontroversi yang besar dan berisiko secara politik.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Naikkan Pajak Orang Kaya, Sektor Rill Akan Tumbuh Positif
