Hambalang: Proyek Mangkrak SBY yang Mau Dibangkitkan Jokowi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 March 2021 06:11
Suasana proyek Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang, Kab.Bogor Jawa Barat, Rabu (31/7/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana proyek Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang, Kab.Bogor Jawa Barat, Rabu (31/7/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anda tentu masih ingat dengan mega proyek Hambalang? Proyek kompleks olahraga yang bernilai hingga Rp 2,5 triliun itu bertahun-tahun menjadi 'barang rongsokan'.

Pembangunan proyek tersebut dimulai pada 2010 lalu, dan diberhentikan satu tahun setelahnya pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus adanya praktik korupsi dalam proses pembangunannya.

Namun, bangunan yang kini mangkrak itu rencananya akan kembali dibangkitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari 'mati surinya'. Bangunan itu akan disulap menjadi 'surga' para atlit senior dan berbakat.

"Kita sedang mempertimbangkan untuk melihat Hambalang menjadi tempat untuk sentra atlit senior dan atlet elit kita yang sudah siap bertanding," kata Menteri Pemuda dan Olahaga Zainudin Amali dalam keterangan pers, Senin (15/3/2021).

Rencana untuk kembali mengoperasikan kompleks olahraga Hambalang telah tercantum dalam agenda besar Desain Olahraga Nasional. Hambalang, bukan satu-satunya proyek yang akan dikebut pemerintah.

"Kami akan buat 10 sentra pemusatan latihan di beberapa daerah, dan yang paling mendasar adalah talenta ketika di sekolah dasar. Sentra ini akan berisi anak-anak SMP, SMA," kata Zainudin.

Zainudin mengatakan, pemerintah akan kembali mereview terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional. Pemerintah juga akan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan terkait perihal Desain Olahraga Nasional.

"Ini rangkaian panjang sebab untuk sebuah prestasi, menurut para pakar minimal dibutuhkan waktu 10 tahun atau kira-kira 10 ribu jam untuk bisa menuju prestasi,' katanya.

Kabar pemerintah akan membangkitkan kembali Hambalang memang sudah terendus sejak lama. Jokowi, pada 2016 lalu sempat berkunjung ke proyek Hambalang di Bogor, Jawa Barat.

"Sedih melihat aset negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan,"

Jokowi pada saat itu menilai proyek kompleks Hambalang bisa saja dilanjutkan. Kepala negara mengingatkan, bahwa Hambalang merupakan aset negara yang tidak boleh diterlantarkan.

"Sekali lagi yang paling penting adalah penyelamatan aset negara, kuncinya di situ, arahnya ke situ," kata Jokowi, kala itu.

Jokowi meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengkaji kemungkinan untuk melanjutkan proyek tersebut. Setidaknya, ada dua arahan khusus Jokowi terkait proyek Hambalang.
Pertama, kepala negara memerintahkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit secara menyeluruh proyek tersebut. Kedua, berkaitan dengan audit teknis yang mencakup kelayakan proyek secara struktur.

Menariknya, kunjungan Jokowi ke proyek Hambalang diawali dengan lontaran kritik dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY sebelumnya mengkritik gencarnya pembangunan infrastruktur di era Jokowi.

"Saya mengerti, bahwa kita butuh membangun infrastruktur. Dermaga, jalan, saya juga setuju. Tapi kalau pengeluaran sebanyak-banyaknya dari mana? Ya dari pajak sebanyak-banyaknya. Padahal ekonomi sedang lesu," kata SBY kala itu.

Proyek Hambalang, atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) mulai dibangun pada 2010 lalu. Kala itu PT Adhi Karya menjadi salah satu perusahaan pemegang tender proyek.

Saat pertama kali dicanangkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), proyek yang menyedot anggaran hingga Rp 2,5 triliun itu digadang-gadang bakal menjadi pusat pelatihan olahraga yang bertaraf internasional.

Namun, tak sampai satu tahun pembangunan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus adanya praktik korupsi yang dilakukan sejumlah pihak dalam proses pembangunannya.

KPK melihat adanya 'kongkalikong' antara sejumlah pihak sejak perencanaan pembangunan proyek ini. Sejumlah nama mentereng pun terlibat dalam skandal korupsi Hambalang.

Mulai dari eks Menpora era Presiden SBY Andi Mallarangeng, eks Direktur Operasional PT Adhi Karya (Persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor, hingga eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total kerugian negara dari proyek Hambalang mencapai Rp 706 miliar. Jumlah tersebut didapat dari hasil audit investigasi BPK pada periode 2012 - 2013.

Jumlah tersebut merupakan angka yang sudah dikukuhkan di pengadilan dalam beberapa kasus korupsi, yang melibatkan nama-nama petinggi pemerintahan kala itu,

Selain itu, BPK juga menemukan adanya pembayaran atas proyek Hambalang yang digelembungkan hingga Rp 514 miliar. Laporan ini, pun telah diserahkan kepada BPKP untuk ditindaklanjuti.

Sejak praktik korupsi terkuak ke publik, proyek pembangunan lantas dihentikan secara total. Impian pemerintah untuk memiliki sebuah pusat pelatihan dan pendidikan olahraga dengan fasilitas terlengkap pun harus sirna.

Lantas, apakah Jokowi berhasil membangkitkan kembali mega proyek Hambalang? Kita tunggu saja.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Hambalang Jilid 2, Kemenpora Libatkan KPK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular