
Kasus Baru Melandai, Kasus Aktif Covid-19 Turun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus aktif virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali turun akibat melandainya pertambahan kasus baru.
Berdasarkan data Kementerian kesehatan, kasus Covid-19 pada hari ini, Senin (15/3/2021) hingga pukul 12.00 WIB bertambah 5.589 orang. Pertambahan ini membuat total kasus konfirmasi positif di Indonesia menembus 1,425 juta.
Namun kabar gembiranya, jumlah pasien sembuh lebih banyak, yakni 6.830 orang sehingga totalnya menjadi 1,249 orang.
Adapun kasus meninggal bertambah 147 orang sehingga total menjadi 38.573 orang. Dengan jumlah tersebut, maka kasus aktif turun 1.388 menjadi 136.524 orang per hari ini.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengklaim bahwa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro turut berdampak kepada terkendalinya pandemi Covid-19 di tanah air. Demikian disampaikan Doni dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus aktif Covid-19 per hari ini sebesar 9,72%. Angka itu lebih rendah dibandingkan rata-rata global adalah 17,34%.
"Kalau kita lihat data yang ada, ketika terjadi kasus aktif yang tinggi Januari-Februari, BOR rumah sakit hampir 100% di sejumlah provinsi, maka angka kematian dokter dan tenaga kesehatan pun meningkat. Setelah ada PPKM Mikro, kasus aktif mengalami penurunan, kematian dokter dan nakes juga mengalami penurunan," ujar Doni.
Ia mengungkapkan, pemerintah belajar dari lonjakan kasus aktif yang terjadi setiap libur panjang. Oleh karena itu, pemerintah melarang ASN hingga prajurit TNI keluar kota. Pemerintah juga meminta Kadin mengimbau agar pegawai swasta tidak keluar kota.
"Ini efektif," kata Doni.
Lebih lanjut, Kepala BNPB itu bilang kalau upaya pengendalian Covid-19 yang terbaik adalah melibatkan masyarakat. PPKM Mikro melibatkan kepala desa/lurah hingga ketua RT.
"Kalau ini bisa kita pertahankan dan konsisten, RT kita saat ini 1,03 %. Kalau sudah bisa mengendalikan di bawah 1%, artinya Covid-19 tetap ada, tetapi kita bisa lebih leluasa untuk melakukan aktivitas," ujar Doni.
"Di sinilah peran kita semua bagaimana bisa melakukan pengendalian dengan baik. Gas dan rem yang selalu diingatkan oleh presiden ketika kasus aktif naik maka tekan rem, ketika kasus aktif melandai kita bisa tekan gas lebih dalam lagi. Ini adalah semata-mata strategi agar bisa mengurangi masyarakat terpapar Covid-19 tapi juga mencegah agar tidak terpapar PHK," lanjutnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa