
Jokowi Pecat Petinggi Pertamina, Begini Ternyata Respons Ahok

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun angkat suara mengenai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat petinggi perusahaan BUMN migas itu dengan alasan petinggi tersebut masih menyukai penggunaan pipa impor dan tak mengikuti kaidah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Mantan Wakil Gubernur DKI ini mengatakan bahwa semua itu sudah ada mekanismenya, termasuk mengenai kandungan lokal produk-produk yang digunakan perusahaan plat merah itu.
"Sudah ada angkanya (target TKDN)," katanya dilansir CNN Indonesia baru-baru, dikutip Sabtu ini (13/3).
Namun ia tidak mengungkapkan siapa nama pejabat yang dicopot oleh Presiden yang notabenenya adalah mitra kerjanya pada saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya Presiden Jokowi dikabarkan memecat beberapa pejabat tinggi Pertamina karena tidak bisa meningkatkan TKDN pada proyek Pertamina, terutama terkait proyek pipa yang sebagian besar masih diimpor.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ada pejabat tinggi Pertamina itu kemarin dipecat Presiden langsung," kata Luhut dalam rakornas BPPT 2021, Selasa (9/3/2021).
"Bikin pipa. Pertamina itu ngawurnya minta ampun. Masih impor pipa padahal bisa dibuat di Indonesia. Bagaimana itu?" imbuhnya.
Namun sayangnya Luhut juga enggan menyebutkan siapakah pejabat yang dimaksud.
Pertamina sedang dalam pergantian jajaran direksi, termasuk di Subholding perseroan yang dipimpin oleh Nicke Widyawati itu.
Pada 5 Februari 2021, pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lewat forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) melakukan perubahan susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansyuri ditetapkan menjadi Wakil Komisaris Utama sejak 3 Februari 2021 dan M. Erry Sugiharto mendapat kepercayaan sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) terhitung mulai tanggal 5 Februari 2021.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus Ahok Sehatkan Pertamina
