Ternyata, RI Juara 2 Vaksinasi Covid-19 Tercepat di ASEAN Lho

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 March 2021 06:30
Emil Salim, (91) mantan Menteri Lingkungan Hidup menerima vaksin Covid-19. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)
Foto: Emil Salim, (91) mantan Menteri Lingkungan Hidup menerima vaksin Covid-19. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)

Lalu bagaimana kemajuan vaksinasi di Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga? Per Sabtu (6/3/2021), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan bahwa jumlah penerima dosis kedua vaksin Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.130.524 penduduk.

Angka itu setara dengan 2,8% target vaksinasi pemerintah yang diproyeksikan menjangkau 40.349.051 warga. Sementara itu, penerima dosis pertama vaksin Covid-19 menyentuh angka 2.552.265 atau setara 6,3% dari target.

Sebagaimana diketahui, vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin Sinovac asal China dilakukan melalui dua tahap penyuntikan. Penerima suntikan kedua, jumlahnya setara dengan 0,4% dari jumlah penduduk di Indonesia. Masih sangat kecil.

Sebagai perbandingan, Singapura saat ini telah menyuntikkan vaksin tahap dua ke 215.000 warganya, atau setara dengan 3,7% populasinya. Ini menempatkan Negara Kota tersebut di posisi puncak negara dengan laju vaksinasi terpesat di Kawasan.

Namun, kinerja vaksinasi Indonesia patut diacungi jempol karena sejauh ini memang hanya kalah jika dibandingkan dengan Singapura. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara. Menurut catatan Our World in Data, posisi Indonesia lebih baik dari lima negara anggota ASEAN dalam hal jumlah suntikan per 100 penduduk.

qSumber: OWiD

Hanya saja, bukan berarti kita boleh bernafas lega. Pasalnya, jumlah penerima suntikan vaksin tahap kedua di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan rerata global yang telah mencapai angka 0,8% dari populasi dunia.

Bersamaan dengan program vaksinasi dua dosis yang dijalankan di negeri ini pada 30 Januari 2021, jumlah rata-rata kasus baru harian dalam sepekan terus menurun di Indonesia. Data Worldometers mencatat puncak rerata harian tertinggi dicapai pada 31 Januari, yakni 12.865 kasus.

Namun selepas itu, berbarengan dengan pengenaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan setelah efek vaksin mulai muncul (meski dalam skala yang masih sangat terbatas), angka rerata kasus Covid-19 harian terus turun hingga mencapai 6.457 kasus pada Jumat (5/3/2021) kemarin.

Hal ini memunculkan harapan bahwa realisasi vaksinasi di Indonesia bakal lebih cepat dibandingkan dengan proyesi Bloomberg sebelumnya yang meramal bahwa Indonesia bakal perlu 10 tahun untuk memvaksin seluruh warganya.

Kunci keberhasilan Indonesia, sejauh ini, adalah amannya pasokan vaksin, karena mayoritas vaksin yang dipakai berasal dari China, dengan porsi nyaris 40%. Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi bagian dari Health Silk Road Initiative.

Dengan demikian risiko dari sisi pasokan berkurang, dan hanya menyisakan tantangan atau risiko dari sisi pelaksanaan di lapangan, yakni sejauh mana pemerintah bisa mengatasi kendala pendataan warga penerima vaksin dan mencapai posisi mereka di 6.000 pulau di Nusantara.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular